Ilustrasi petugas PT Pos Indonesia menyerahkan bantuan sosial (bansos) tunai tahap pertama ke salah seorang KPM di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/4) (Dok. Kemensos)
Di tengah penyaluran bansos yang masih banyak kendala, Menteri Sosial Juliari P Batubara sebagai nakhoda di Kemensos justru terjerat kasus dugaan korupsi bansos. Presiden Joko "Jokowi" Widodo pun segera menunjuk Menko PMK Muhadjir Effendy sebagai pengganti sementara Juliari.
Muhadjir menegaskan, bansos untuk warga terdampak COVID-19 pada 2021 akan tetap dibagikan. Namun, bantuan diubah dari sebelumnya paket sembako menjadi uang tunai.
Muhadjir mengatakan, bansos disalurkan selama semester pertama 2021. Dengan skema untuk kartu sembako jumlahnya 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan 10 juta Program Keluarga Harapan (PKH).
"Selain itu, akan ada tambahan bantuan dalam rangka jaring pengaman sosial tunai 10 juta (KPM) dan bantuan dana desa sekitar 7,8 juta (KPM), nanti akan tetap disalurkan, jumlah per bulannya sementara Rp200 ribu, tapi kemungkinan akan dinaikkan menjadi Rp 300 ribu," ujarnya di Gedung Kemensos, Senin (14/12/2020).
Masih kata Muhadjir, bantuan sosial tunai (BST) tersebut juga diterapkan bagi warga terdampak COVID-19 di Jakarta. Meski demikian, untuk teknis dan besaran jumlah bantuan masih dalam tahap koordinasi.
"Insyaallah untuk DKI Jakarta kita pastikan dana (bantuan) sama dengan pusat, jangan sampai berbeda," katanya.
Dia menambahkan, bantuan tunai tersebut nantinya akan ditransfer langsung ke rekening penerima manfaat. Namun, Muhadjir mengakui tidak semua KPM mempunyai rekening sehingga nantinya akan diantar melalui pos.
Muhadjir menampik, perubahan bentuk bantuan tersebut sebagai imbas dari adanya kasus korupsi yang dilakukan pejabat Kemensos beberapa waktu lalu. Namun lebih karena disesuaikan dengan kondisi.
"Dulu sembako karena antisipasi mau lebaran agar masyarakat dapat langsung bahan makanan jelang lebaran, selain itu jangan sampai dibawa mudik, dan gak kalah penting untuk menggairahkan sektor usaha kecil menengah dan mikro," imbuhnya.