Infografis Stimulus Ekonomi Indonesia selama Pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)
Kamis, 2 April 2020, bertempat di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Menteri Sosial Juliari Peter Batubara menebar senyum dan
memberikan harapan. Juliari menegaskan bahwa negara hadir dengan menggelontorkan stimulus Rp405 triliun untuk penanganan COVID-19.
"Kehadiran negara di tengah masa situasi pandemik COVID-19 ini sebagaimana disampaikan presiden, melengkapi dua paket stimulus yang terakhir digelontorkan Rp450 triliun. Dari paket stimulus tersebut di antaranya dialokasikan untuk program "social safety net" atau jaring pengaman sosial sebesar Rp110 triliun," kata Juliari dalam konferensi pers yang berlangsung secara daring.
Terang saja peryataan Juliari membuat rakyat yang kebingungan jelang bulan Ramadan tersenyum lega. Satu di antaranya adalah Asmawati, warga kelurahan Cicaheum, Bandung, Jawa Barat.
Asmawati senang pemerintah akan memberikan paket bantuan sembako, sebab empat anaknya tidak akan kelaparan. Namun sayang, sampai sembilan bulan wabah melanda, dia hanya bisa gigit jari, bantuan dari Kemensos tidak pernah dia dapatkan.
Pada IDN Times, Asmawati mengaku hampir tiap hari anak-anaknya hanya makan mi instan. Bahkan sudah tiga hari berturut-turut mereka hanya makan mi instan. Dia menceritakan, suaminya yang bekerja sebagai buruh serabutan turut terimbas COVID-19, sehingga keadaan ekonominya terpuruk selama pandemik melanda.
"Biasanya suami kerja serabutan, jadi tukang parkir atau buruh bangunan tapi saat ada COVID tidak ada penghasilan sama sekali, baru beberapa bulan ini kerja tapi gak seperti dulu," ceritanya.
Asmawati terpaksa banting tulang menjadi buruh cuci. Sebab ada empat anak yang harus diberi makan setiap hari. Mirisnya, Asmawati belum pernah mendapatkan bansos dari pemerintah dengan alasan bukan penduduk setempat.
"KTP saya masih Kalimantan jadi saya ini perantauan, kata Pak RT yang dapat yang KTP sini," kata Asmawati.
Meski demikian, dia bersyukur beberapa kali mendapatkan bantuan dari Organisasi Kemanusian berupa sembako, meski tidak setiap bulan.