Oleh: Fariz Fardianto
SEMARANG, Indonesia — Matahari hampir tenggelam saat Rappler menyusuri ruas jalan Kampung Petolongan yang ada di kawasan Mataram, Semarang, Jawa Tengah. Nuansa Ramadan begitu kental tatkala memasuki Masjid Jami Pekojan. Kesibukan terasa tatkala sejumlah warga tampak mengantre untuk mendapatkan takjil bubur India.
"Saban sore, sepulang kerja saya selalu mampir kemari. Soalnya di sini ada bubur India yang rasa sangat gurih, jadi cocok untuk berbuka puasa," kata Heru Isnaeni, seorang warga kepada Rappler saat ikut mengantre bubur India, Senin 21 Mei 2018.
Ia bilang tak lengkap rasanya bila saat puasa tidak menyantap bubur India. Selain punya tekstur lembut, bubur India juga beraroma sedap sehingga mampu menggugah selera kala berbuka puasa. Karenanya, ia rela menempuh perjalanan jauh dari pabriknya di Mangkang demi mendapatkan bubur India.
"Ini saya bawa tiga rantang. Nanti buburnya dibagi buat istri dan anak saat buka bareng di rumah," ujar pria asli Trimulyo, Kecamatan Genuk ini.
Selain memperbolehkan warga mengantre, takmir Masjid Pekojan juga menyediakan setidaknya 200 mangkuk bubur India untuk disantap di pelataran masjid tepat saat azan Maghrib berkumandang.
Muhammad Anas Salim Harun Rofii mengatakan buka bersama dengan menyantap bubur India merupakan tradisi berusia ratusan tahun yang tetap lestari hingga kini. Ia yang merupakan pewaris ketiga resep bubur India ini berkata, masakan tersebut mulai diperkenalkan kepada warga pribumi di Semarang sejak tahun 1800 silam.