Jakarta, IDN Times - Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyebut ada bahaya politikus 'ikan lele' yang mengancam Indonesia. Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani, menilai diksi politikus 'ikan lele' digunakan untuk menyentil pihak yang selalu nyinyir.
"Apa yang disampaikan oleh PP Muhammadiyah melalui Sekum-nya Prof Abdul Mu'ti merupakan sentilan terhadap sejumlah orang, baik yang berseberangan dengan kalangan pemerintahan maupun yang berasal dari kalangan pemerintahan, yang tiap waktu penampakan komunikasi publiknya tidak mencerahkan atau mencerdaskan karena tone atau pilihan katanya yang lebih pas dilabeli sebagai nyinyir," kata Arsul Sani saat dihubungi, Jumat (6/8/2021).
"Karena tone-nya nyinyir maka kemudian yang ditangkap publik khususnya pihak lainnya yang tidak sependapat bukan lagi isi atau muatannya. Tapi nyinyir-nya yang tertuang dalam pilihan kata," lanjutnya.