Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno (IDN Times/Lia Hutasoit)

Jakarta, IDN Times - Usai momen Lebaran, tak bisa dipungkiri ada saja warga dari luar kota yang datang merantau ke Jakarta. Fenomena perantau yang datang ke Ibu Kota usai Lebaran tak bisa dihindarkan.

Terkait fenomena ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengatakan pihaknya mempersilakan siapa saja untuk mengadu nasib di Ibu Kota, namun ada hal yang harus dipersiapkan, yakni dengan memiliki keterampilan.

"Dan nanti insyaallah kalau kembali ke Jakarta, Pak Gubernur (Pramono Anung) juga bilang kita tidak akan melarang orang untuk tidak datang ke Jakarta, silakan saja datang ke Jakarta. Tapi memang kalau ingin mengadu nasib di sini, minimal harus punya keterampilan, punya skill," kata dia di Balai Kota, Senin (31/3/2025).

Keterampilan, kata Rano Karno, adalah hal yang penting, karena itu yang membuat masyarakat bisa bersaing di tengah kondisi di Jakarta yang penuh persaingan.

"Karena nanti kalau gak punya keterampilan akan bersaing dengan masyarakat yang ada di Jakarta," ujarnya.

Perlu diketahui, pada 2023 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 10.672.100 penduduk di Jakarta. Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Kevin Wu juga pernah membahas fenomena urbanisasi ini.

Dia meminta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) menggandeng rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) untuk mengawasi perpindahan penduduk dari luar kota ke Jakarta.

Selain data-data penduduk tercatat secara akurat, juga sebagai upaya meminimalisasi bantuan sosial tak tepat sasaran. Salah satunya bantuan sosial Program Sekolah gratis yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2025.

“Kami ingin dari Dukcapil punya data yang kuat. Kami juga ingatkan potensi (urbanisasi) ini mungkin terjadi, maka harus disusun aturan baru,” ujar Kevin, Senin, 6 Januari 2025.

Editorial Team