Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno saat meninjau Kota Tua. (Dok. Pemprov DKI Jakarta)
Setelah terintegrasi dengan MRT, TransJakarta, dan moda transportasi lain, Kota Tua diperkirakan akan menampung sekitar 2,5 juta orang per hari. Potensi besar ini, menurut Rano, harus dikelola secara tertib agar kawasan tetap nyaman, termasuk melalui pengaturan aktivitas ekonomi, penataan pedagang kaki lima (PKL), serta penyediaan area parkir dan area usaha telah disiapkan agar kegiatan ekonomi tetap berjalan tertib tanpa mengganggu fungsi kawasan bersejarah.
“Artinya, setiap hari sekitar 2,5 juta orang akan berada dan beraktivitas di kawasan ini. Potensi yang sangat besar ini harus diatur dan dikelola dengan baik agar Kota Tua dapat dinikmati secara nyaman oleh semua pihak,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wagub Rano mengungkapkan bahwa Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung secara khusus memberikan mandat kepadanya untuk memimpin proses revitalisasi Kota Tua. Ke depan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membentuk kelembagaan tersendiri serta merumuskan pembagian peran dan tanggung jawab yang tegas antarinstansi terkait.
“Kami akan menindaklanjuti dengan pembentukan kelembagaan dan menyusun secara jelas siapa bertanggung jawab atas apa. Ini sedang dan akan terus kami susun sebagai bagian dari keseriusan revitalisasi Kota Tua,” tutup Wagub Rano.