Ilustrasi (Humas Pemkab Bekasi)
Tes PCR dianggap melelahkan dan membutuhkan peralatan khusus. Reaksi berlangsung di dalam mesin yang disebut thermocyclists secara seketika. Hasilnya bisa diperoleh dalam waktu 4 jam.
Tes cepat yang oleh para ahli disebut buruk itu dilakukan di Galicia, Andalusia, atau yang dimulai oleh Dewan Kota Madrid Rabu (25/3) lalu. Sampel diambil dari pasien tanpa pasien meninggalkan mobil. Disebut cepat hanya karena cara sampel diambil, lalu analisisnya masih memakai tes PCR di laboratorium.
Tes cepat, di sisi lain, bekerja dengan cara yang mirip dengan tes kehamilan: sampel juga diambil dari daerah nasofaring diencerkan dan disimpan dalam cartridge dengan strip tes yang ditandai dengan garis-garis jika positif, negatif atau tidak valid. Tes mendeteksi keberadaan antigen dan dapat hasil di dalam 10 hingga 15 menit.
Tetapi dengan rendahnya sensitivitas dari hasil alat tes produksi Bioeasy, tidak masuk akal untuk menggunakannya sebagai screening besar-besaran. Pasalnya tes cepat ini tidak menghapus pekerjaan PCR, yaitu dalam banyak hal pasien harus dibawa untuk melakukan tes PCR.
Kalau sensitivitasnya rendah, ketika dites dan hasilnya negatif, sulit untuk mengetahui apakah hasilnya benar negatif atau negatif palsu. Artinya, pasien sebenarnya mungkin terinfeksi.
El Pais mendapatkan akses ke dokumen dari Masyarakat Spanyol untuk Penyakit Menular dan Mikrobiologi Klinis (SEIMC) yang dikirim ke otoritas kesehatan termasuk ke Institut Kesehatan Carlos III. Anjuran dari tim ahli, jangan gunakan tes cepat ini dan terus melakukan cara RT-PCR.