Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kabupaten Aceh Utara dilanda banjir (IDN Times/Istimewa)

Banda Aceh, IDN Times - Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bener Meriah, Aceh dilanda banjir dan longsor pada akhir pekan ini. Banjir dan longsor disebabkan hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut pada Jumat (4/12/2020) lalu.

Sebanyak 110 gampong dilanda banjir sehingga menyebabkan 7 ribuan warga mengungsi. Hingga hari ini, sejumlah gampong masih direndam air.

1. Hujan mengakibatkan meluapnya sejumlah sungai di Kabupaten Aceh Utara

Kabupaten Aceh Utara dilanda banjir (IDN Times/Istimewa)

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Sunawardi, mengatakan hujan yang mengguyur sejak Jumat pagi menyebabkan Krueng (Sungai) Jambo Aye-Arakundo meluap. Luapan itu mengakibatkan pemukiman warga yang berada tak jauh di seputaran sungai terendam air pada Jumat Sore.

Tak hanya Krueng Jambo Aye-Arakundo, luapan juga terjadi pada Krueng Pirak, Sabtu (5/12/2020) sekira pukul 03.00 WIB, kemarin dan merendam pemukiman warga.

2. Lebih kurang ada seratus gampong dilanda banjir

Warga memindahkan barang berharga dari genangan banjir di Desa Pasi Leuhan, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Minggu (17/11/2019). Tingginya intensitas hujan sejak sepekan terakhir menyebabkan ratusan rumah warga dan ratusan hektar perkebunan di Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Tengah, Bireun, Aceh Barat, dan Kota Langsa terendam banjir dengan ketinggian 20 sampai 130 cm. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/pd.

Berdasarkan data yang IDN Times terima dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh dan Kepolisian Resor Aceh Utara, hingga Minggu (6/12/2020) ada 110 gampong lebih di Kabupaten Aceh Utara yang dilanda banjir.

Di antaranya, di Kecamatan Matangkuli ada 22 gampong terendam air, Kecamatan Lhoksukon ada 18 gampong, Tanah Jambo Aye ada 15 gampong, Baktiya Barat ada 13 gampong, Pirak Timur 11 gampong, Syamtalira Bayu Utara 7 gampong, Cot Girek 7 gampong, serta Seunuddon 6 gampong.

Selanjutnya di Kecamatan Langkahan 4 gampong, Tanah Luas 3 gampong, Syamtalira Aron 2 gampong, Kuta Makmur 1 gampong, dan Geureudong Pasee 1 gampong.

Jumlah ini kemungkinan bisa terus bertambah dan mengingat masih ada dua kecamatan lagi yang masih dalam pendataan oleh tim badan penanggulangan bencana.

"Dua kecamatan yang masih dalam pendataan yakni Kecamatan Bandar Baro dan Kecamatan Baktiya," kata Sunawardi.

Di Kecamatan Payabakong, enam unit rumah mengalami rusak parah akibar longsor dan abrasi air sungai. 

3. 7 ribuan warga mengungsi

Kabupaten Aceh Utara dilanda banjir (IDN Times/Istimewa)

Data sementara untuk jumlah warga yang mengungsi akibat banjir mencapai 7.441 jiwa. Mereka tersebar di dua kecamatan yakni Kecamatan Matangkuli dan Langkahan.

Di Kecamatan Matangkuli, ada 762 kepala keluarga atau 1.605 jiwa. Sementara di Kecamatan Langkahan ada 950 kepala keluarga atau 3.000 jiwa, dan di Kecamatan Lhoksukon 588 kepala keluarga yang mengungsi atau 2.836 jiwa.

"Kebutuhan mendesak berupa alat-alat evakuasi seperti rabber boat dan jaket hujan, tenda pengungsian, selimut serta sembako," ujar Sunawardi.

4. Kerugian serta korban masih didata

Kabupaten Aceh Utara dilanda banjir (IDN Times/Istimewa)

Hingga kini, belum diketahui secara pasti berapa kerugian yang ditimbulkan akibat banjir. Sedangkan untuk korban jiwa, baru satu yang terdata.

"Salah satu warga Gampong Leubok Mane Kecamatan Langkahan mengalami patah tulang akibat tumbang batang pohon dan sudah dirujuk ke rumah sakit," kata Sunawardi.

Editorial Team