Konferensi pers di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (3/8/2022). (IDN Times/Siti Nurhaliza).
Sekretaris Utama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Ayu Dewi Utari, mengungkapkan dibutuhkan 26 triliun untuk melakukan rehabilitasi seluas 600 ribu hektare.
Ia menyebutkan, terdapat lima skema pembiayaan rehabilitasi mangrove, yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Loant atau Grant (Sumber Daya Hibah atau Pinjaman Luar Negeri), investasi, kewajiban rehabilitasi DAS, CSR dan dana hibah atau voluntary.
Ayu mengatakan, salah satunya pemerintah telah mengusulkan alokasi dana hibah 15 juta dolar AS (setara Rp223 miliar) dan pinjaman 400 juta dolar AS (Rp5,9 triliun) kepada World Bank sebagai opsi dalam melaksanakan kegiatan rehabilitasi mangrove pada 2022.
"Ini opsi, dimungkinkan juga skema pembiayaan yang lain. Tapi skema yang sekarang sedang kita jalani untuk pembiayaan rehabilitasi mangrove adalah melalui lima skema ini," kata Ayu dalam konferensi pers di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (3/8/2022).