ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamad Torokman
Aqil Siraj mengatakan, poin kelima yang telah disampaikan ke pemerintah, yakni mengenai optimalisasi peran NI untuk menyelesaikan konflik internasional dan mewujudkan perdamaian dunia dengan konsep Islam Nusantara. NU memiliki modal sosial dan insfrastruktur organisasi yang cukup untuk melakukan peran itu. Antara lain dengan mengoptimalkan peran 36 PCI NU di seluruh penjuru dunia sebagai International offices.
"Kami dari NU empat kali mempetemukan faksi yang bertentangan di Afganistan. Menengahi konflik Sunni-Syiah di Qatar dan sedang intens menjembatani konflik antara Komunitas Uighur dan Pemerintah Tiongkok," ungkap Said Aqil.
Peran NU, lanjutnya, di dunia Internasional telah berhasil menarik hati pemerintah luar negeri. Buktinya, beberapa warga asli dari sejumlah negara telah mendirikan NU seperti di Malaysia, Sudan dan Afganistan. Di Malaysia, penduduk asli malaysia mendirikan Pertumbuhan Nahdlatul Ulama. Itu warga Malaysia Asli. Ada pula seorang anak yang dinamai Aqil Siroj.
"Bahkan di Afganistan ada NU juga, tapi bintangnya lima bukan sembilan seperti kita. Di Sudan juga ada NU tapi tidak menyebutkan Pancasila sebagai landasannya," ungkapnya.
Peran NU dalam memperkuat ukhuwah wathoniyah, insaniyah, dan alamiyah sudah banyak diakui dunia. Dan sudah saatnya NU dan Indonesia bisa berperan aktif dalam mewujudkan kedamaian dunia, tidak sekedar menjadi penonton.