Relawan Gibran Ungkap Ada Pihak Manfaatkan Isu Suswono soal Janda

Intinya sih...
- Ketua Umum Gibran Fans Garuda Indonesia, Riadus Surya meminta masyarakat Jakarta tidak terprovokasi oleh narasi memecah belah persatuan jelang Pilkada 2024.
- Ari mengimbau agar warga Jakarta tidak terprovokasi oleh pihak yang sengaja memperkeruh suasana dengan membesarkan isu politik identitas.
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Gibran Fans Garuda Indonesia, Riadus Surya meminta publik waspada digembor-gemborkannya isu pernyataan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Suswono soal janda bermuatan politis.
Ia meminta agar masyarakat Jakarta tidak terprovokasi oleh narasi memecah belah persatuan jelang Pilkada 2024. Apalagi terhasut dengan politik identitas yang syarat dengan isu SARA dalam momentum Pilkada Jakarta 2024.
1. Masyarakat diimbau tak terprovokasi
Ari mengimbau, masyarakat Jakarta tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang sengaja memperkeruh suasana dengan membesarkan isu tersebut. Menurutnya, ada upaya menggunakan politik identitas sebagai cara menjegal Pilkada Jakarta agar berlangsung dengan panas dan tidak kondusif.
“Ada upaya menggunakan politik identitas dalam Pilkada Jakarta. Tujuannya jelas, agar Ridwan Kamil dan Suswono kalah dan pelaksanaan Pilkada tidak kondusif. Ini namanya menjegal Pilkada,” ucap Ari kepada IDN Times, Kamis (31/10/2024).
“Yuk warga Jakarta, jangan terprovokasi dalam pesta demokrasi ini. Kita tunjukan bahwa rakyat Indonesia adalah bangsa yang berjiwa besar dan menjunjung tinggi nilai etika dan persatuan,” sambungnya.
2. Suswono minta maaf
Ari menyebut, ucapan Suswono mengenai janda menikahi pengangguran merupakan humor dan kekhilafan sebagai seorang manusia. Meskipun tidak tepat dan kontroversi, namun Suswono secara terang-terangan telah meminta maaf kepada masyarakat, sehingga sebagai bangsa yang menganut budaya ketimuran dapat menerimanya.
“Kita menyayangkan peristiwa itu terjadi. Namun sebagai seorang muslim, Pak Suswono mengakui kesalahannya dan meminta maaf ke publik. Saya kira kita semua bisa memaafkannya dan tidak lagi menunjukkan reaksi berlebihan apalagi melaporkan ke kepolisian. Ini sama saja mencerminkan sikap pembenci, bukan pemaaf sebagaimana kita orang Timur yang berbudi luhur dan budi pekerti,” tuturnya.
Ari tak memungkiri, pernyataan Suswono melukai hati umat Islam lantaran menyinggung Nabi Muhammad dan istrinya. Sayangnya, banyak pihak yang sengaja membuat kegaduhan dan reaksi berlebihan. Padahal, kata dia, Islam mengajarkan umatnya untuk memaafkan kesalahan tanpa embel-embel tertentu.
“Kalau pernyataan Pak Suswono tidak dimaafkan apalagi diproses melalui jalur hukum, ini namanya pembenci dan bertolak belakang dengan sikap Nabi Muhammad. Saya kira jangan lah berlebihan,” ujarnya.
3. Bawaslu Jakarta kaji laporan kasus Suswono
Sebelumnya, Bawaslu Provinsi DKI Jakarta memastikan sudah mulai mengkaji laporan dari organisasi masyarakat Betawi Bangkit terhadap Suswono. Suswono dilaporkan terkait dugaan tindak pidana penistaan agama karena menyinggung Nabi Muhammad SAW dan istrinya, Khadijah dengan guyonan pengangguran dan janda kaya.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jakarta Benny Sabdo menyebut, kasus itu kini masih proses kajian awal.
"Masih tahap proses kajian awal," kata dia kepada IDN Times, Rabu (30/10/2024).
Adapun, pernyataan Suswono saat kampanye menjadi kontroversial ketika mengusulkan para janda kaya menikahi pemuda pengangguran. Awalnya, dia tengah membicarakan program yang akan dilanjutkan dari gubernur sebelumnya dengan dua tambahan kartu, salah satunya untuk anak yatim.
"Jadi, (ini kartu) anak yatim. Ingat ya perhatikan anak yatim. Nanti, jadi anaknya gubernur. Ibu-ibu jangan GR ya. Jangan nanti asumsinya berarti jandanya dinikahi gubernur, gak," ucap Suswono saat menghadiri deklarasi ormas Bang Japar untuk Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10/2024).
Suswono menjelaskan, kartu anak yatim tersebut tidak berarti Pemprov DKI Jakarta ikut menanggung beban para janda.
"Kemarin ada yang nyeletuk, waktu dialog, 'Pak ada kartu janda, gak?" katanya, menirukan pertanyaan warga.
"Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada, tapi masa janda kaya minta kartu juga? Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda nganggur," kata dia sambil tertawa.
Suswono pun sempat meminta maaf atas polemik yang ditimbulkan. Dia mengatakan, pernyataan tersebut disampaikan dalam konteks bercanda untuk menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi. Dia mengaku sama sekali tidak ada maksud menyinggung tentang janda.
"Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik, atas hal itu saya meminta maaf, sekaligus mencabut pernyataan tersebut," kata Suswono dalam keterangannya, Senin (28/10/2024).
Suswono yang merupakan pasangan dari Ridwan Kamil itu menjelaskan, perbincangan terkait polemik pernyataan janda yang terjadi bukan merupakan bagian dari program RIDO.