Artikel ini merupakan jawaban dari pertanyaan terpilih yang masuk ke fitur #MillennialsMemilih by IDN Times. Bagi pembaca yang punya pertanyaan seputar Pilpres 2019, bisa langsung tanyakan kepada redaksi IDN Times.
Yogyakarta, IDN Times – Dari sekian banyak kiriman yang masuk ke platform tanya-jawab Pemilu #MillennialsMemilih, ada satu pertanyaan yang cukup menarik perhatian di meja redaksi. Pertanyaan kiriman Reggi Aryunadi itu berbunyi seperti ini:
Pengen tahu, bagaimana pendapat kedua paslon mengenai pengangguran di Indonesia dan lulusan universitas yang bekerja di luar bidang ilmu yang didalaminya. Dalam masalah ini, dunia pendidikankah yang kurang efektif? Atau dunia profesional yang terlalu kejam?
Meski dilaporkan menurun sebanyak 2 persen (data BPS Mei 2018), pengangguran masih menjadi momok yang menakutkan bagi anak muda dan angkatan kerja Indonesia.
Dari laporan BPS, hingga Februari 2018, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia berjumlah 6,87 juta orang atau 5,13 persen dari total 133,94 juta orang angkatan kerja.
Jika diurut berdasarkan lulusan mana yang paling banyak menyumbang pengangguran maka SMK berada di posisi teratas dengan 8,92 persen diikuti Diploma I-III (7,92 persen), SMA (7,19 persen), Universitas (6,31 persen), SMP (5,18 persen), dan SD (2,67%).
Untuk mengetahui apa rencana Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi untuk mengatasi masalah pengangguran terdidik dan sarjana yang mencari rezeki di bidang yang tidak sesuai dengan ilmu yang dipelajarinya, kami mengutus reporter Teatrika Putri dan Irfan Fathurohman untuk menyambangi dua pentolan dari masing-masing tim sukses pasangan calon presiden dan wakil presiden 2019.