Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meresmikan Jalan Tol Binjai-Langsa seksi 1 yakni Binjai-Stabat dengan panjang 11,8 kilometer, Jumat (4/2/2022). Jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Binjai-Langsa yang nantinya membentang 131 kilometer.
Jokowi mengatakan, bila pembangunannya telah rampung, maka jalan tol ini bisa menghubungkan Sumatera Utara hingga ke Aceh. Ini merupakan ambisi dari Jokowi yang ingin membangun Tol Trans Sumatra yang menghubungkan Aceh hingga ke Lampung. Dalam pidatonya, Jokowi berharap jalan tol tersebut akan menghubungkan sentra-sentra produksi.
"Kalau jalan tol ini dihubungkan dengan sentra-sentra seperti kawasan pariwisata, perkebunan, pertanian, dan kondisi jalannya semulus ini, maka struktur biaya di dalam komoditas produk apa pun, maka akan menjadi kompetitif," ungkap Jokowi seperti dikutip dari tayangan kanal YouTube Sekretariat Presiden hari ini.
Ia mencontohkan, salah satu produk yang harganya bisa ikut turun yakni jeruk. Pada pagi tadi, Jokowi sempat berkunjung ke sentra produksi jeruk di Kabupaten Karo.
"Saya jamin harganya tidak akan kalah dibandingkan harga-harga produk impor. Kita ini kan sering kalah (dari produk impor) karena harganya terlalu tinggi dan hal itu disebabkan biaya logistik dan transportasi yang mahal," tutur pria yang dulu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta itu.
Lalu, apakah penurunan biaya logistik sudah dirasakan oleh warga di sekitar Binjai-Langsa?