(Ilustrasi) Twitter/@KSPgoid
Sementara, Dewan Adat Papua (DAP) mengapresiasi sikap Mabes TNI melalui Kodam XVII/Cenderawasih, yang menyiapkan dua pesawat Hercules untuk memfasilitasi mahasiswa Papua kembali ke kota studinya masing-masing.
"Kami apresiasi ada keinginan baik dari TNI untuk memfasilitasi adik-adik mahasiswa ini kembali ke kota studinya," kata Sekretaris Dewan Adat Papua (DAP) Leonard Imbiri di Kota Jayapura, Selasa (17/9).
Hanya saja, kata Leonard, ada hal lain yang perlu juga diperhatikan dan butuh ketegasan untuk memproses oknum TNI yang diduga terlibat dalam ujaran rasialisme di depan asrama Papua Kota Surabaya, Jawa Timur, pada pertengahan Agustus lalu.
"Tapi sekali lagi bahwa yang pergi terlibat di sana itu tentara (di Surabaya). Yang berikutnya bahwa banyak persoalan yang melibatkan tentara," kata dia.
Karena itu, menurut Leonard, ada persoalan kepercayaan yang harus diselesaikan dan dibuktikan dulu oleh pihak institusi yang dimaksud, agar mahasiswa bisa merasakan keamanan dan kenyamaman, jika difasilitasi untuk kembali ke kota studinya.
"Untuk itu, kami mendesak dan meminta kepada pemerintah lewat para gubernur dan bupati di Papua ataupun di Jawa agar buka komunikasi yang efektif dengan adik-adik mahasiswa, untuk bangun kepercayaan mereka kembali ke kota studi," kata Leonard.