Ilustrasi penerima bantuan sosial saat pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
PT Pos Indonesia cabang Depok merupakan pihak yang bertugas menyalurkan bansos dari Pemprov Jabar. Bansos yang tersedia menyasar kepada 47.000 kepala keluarga di seluruh Depok. Setiap dari mereka berhak menerima paket sembako (termasuk telur) dan bansos tunai senilai Rp150 ribu.
Kepala Kantor Pos Depok Diki Hendrawansah mengatakan pemusnahan 256 tray telur dilakukan karena alasan kesehatan.
“Tanggal 27 itu yang kami musnahkan hanya 256 tray. Busuk apa engga kami gak tahu, tapi berdasarkan perhitungan waktu, kayanya sudah tidak layak konsumsi. Jadi, alangkah baiknya kami musnahkan daripada mengganggu kesehatan,” kata Diki kepada IDN Times, Selasa (30/6). Diki mengatakan pemusnahan ratusan tray tersebut dihadiri perwakilan dari Dinas Perdagangan, Babinsa dan Dinas Sosial.
Diki mengatakan banyak telur tersisa hingga membusuk di tempat penyimpanan antara lain karena masalah data. Tak sedikit alamat penerima manfaat yang tak sesuai, karena sudah ada yang pindah alamat, sudah meninggal hingga terdata sebagai penerima bantuan ganda.
“Telur seminggu sudah gak layak, itu kan bukan kesengajaan, tapi karena alamat sudah kami cari tapi karena aparat setempat tidak dikenal, Jadi ya kami tarik,” ujarnya.
Ketika ditanya soal validasi data, ia mengaku tidak paham, karena pihaknya hanya sebagai distributor bansos, sementara sumber data hanya mengikuti penghitungan Pemkot Depok yang diserahkan kepada Pemprov Jabar.