Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka bersama Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Allo di Polres Metro Depok. (IDNTimes/Dicky Agung Prihanto)

Depok, IDN Times - Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami Putri Balqis dan viral di media sosial mendapatkan perhatian dari Anggota DPR RI PDI Perjuangan (PDIP), Rieke Diah Pitaloka dan Wakil DPRD Kota Depok Fraksi PDIP, Hendrik Tangke Allo.

Keduanya akan melakukan advokasi terhadap kasus KDRT tersebut. Tidak hanya itu, mereka juga melakukan hal yang sama terhadap kasus penipuan yang dialami dosen Universitas Indonesia (UI).

"Sebenarnya kami sudah janjian dengan Kapolres sekitar pukul 10.00 WIB. Alhamdulillah untuk KDRT kasusnya sudah ditangguhkan penahanan," ujar Rieke kepada IDN Times, Jumat (26/5/2023).

1. Lakukan pemantauan cegah korban mendapatkan kekerasan lagi

Rieke Diah Pitaloka mendatangi kantor Polres Metro Depok untuk melakukan pendampingan kasus. (IDNTimes/Dicky)

Rieke mengatakan, dirinya akan mengawal kasus tersebut dan memastikan korban tidak mendapatkan kekerasan lagi. Pihaknya juga akan secara intensif membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami korban.

"Tetap dalam pantuan kami agar korban tidak mengalami kekerasan kembali dan tentu kami ada advokasi yang lebih intensif. Kalau bisa diselesaikan lebih cepat, lebih baik," ucap Rieke.

Rieke mengatakan, pihaknya juga memantau kasus penipuan yang dialami dosen UI yang sudah melapor sejak 2021 tetapi hingga kini belum ditindaklanjuti. Dosen UI itu mengalami penipuan dari kontraktor pembangunan rumah dosen tersebut.

"Sampai saat ini belum ada tindak lanjut. Alhamdulillah didukung beberapa saksi ahli hukum, salah satunya dari Fakultas Hukum UI sudah legal opinion dan sudah keluar keputusan dari Kejagung bahwa ini pidananya sudah bisa dilanjutkan," tegas Rieke.

2. Minta jangan ada keberpihakan dalam penanganan kasus

Rieke Diah Pitaloka mendatangi kantor Polres Metro Depok untuk melakukan pendampingan kasus. (IDNTimes/Dicky)

Rieke mengungkapkan, kepolisian merupakan garda terdepan dari setiap kasus yang dialami masyarakat di sekitarnya. Rieke juga tidak ingin ada kasus yang tidak berjalan di tingkan polsek atau polres.

"Jangan sampai kasus sudah mandek duluan sebelum ke pengadilan maupun kejaksaan," ungkap Rieke.

"Jangan sampai ada keberpihakan atau rasa ketidakadilan aparat kepolisian terhadap korban, ini kita sedang berjuang bersama dengan Polri Presisi," tegas Rieke.

3. Wakil DPRD Kota Depok berharap tidak ada kembali KDRT yang dialami perempuan

Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Allo mendatangi Polres Metro Depok. (IDNTimes/Dicky)

Sementara, Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Allo mengatakan, kasus KDRT tidak boleh kembali terjadi terutama pada kaum perempuan. 

“Jika terjadi kasus KDRT seperti ini, kami akan turun mendampingi dan mengawal mereka sampai korban mendapatkan keadilan,” ujar Hendrik.

Hendrik menilai, seluruh stakeholder dapat melakukan tindakan pencegahan sehingga kasus KDRT tidak terjadi kembali. Menurut dia, penanganan KDRT perlu koordinasi dan sinergi antara Pemerintah Daerah Kota Depok dan kepolisian.

4. Kapolda Metro Jaya datangi Polres Metro Depok terkait kasus KDRT

Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto memberikan penjelasan di Polres Metro Depok. (IDNTimes/Dicky Agung Prihanto)

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto pun mendatangi Polres Metro Depok pada Kamis (25/5/2023). Karyoto mengaku ingin meninjau secara langsung pelayanan di Polres Metro Depok.

Selain itu, ia mendapat telepon dari Kemenkopolhukam terkait aksi saling lapor pasangan suami istri dalam kasus KDRT yang belakangan viral di media sosial.

"Dari Menkopolhukam sempat menelepon saya untuk diberikan atensi," ujar Karyoto kepada IDN Times, Kamis (25/5/2023).

Kapolda Metro Jaya telah meminta penanganan perkara KDRT itu dilakukan dengan baik karena sempat ditanya Menko Polhukam Mahfud MD. Selain itu, ia juga menyoroti sejumlah perkara lain yang dikeluhkan masyarakat.

"Apalagi Menko Polhukam menanyakan kepada saya berarti menjadi atensi," terang Karyoto.

Karyoto ingin mengetahui secara rinci penanganan perkara KDRT yang sempat viral di media sosial itu. Pihak keluarga sempat mengunggah foto yang memperlihatkan kekerasan yang diterima sang istri.

"Ada seolah-olah penanganan di Polres Depok ini tidak berimbang, itu yang ingin saya lihat langsung," ucap Karyoto.

Editorial Team

EditorDicky