Kegiatan parade tersebut rencananya dimeriahkan dengan berbagai aksi teaterikal, mulai penyobekan bendera, sumpah pregolan, kematian si Madun, perang 10 November hingga pembacaan puisi oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Direktur Pelaksana Parade Surabaya Juang, Hery Lento mengatakan bahwa dalam parade ini, pihaknya akan mencoba merekonstruksi ulang kejadian demi kejadian yang terjadi di seputar pada seputar bulan November 1945 di Surabaya dengan menciptakan pertunjukan sosio-drama. "Yang spesial adalah kali ini tak hanya teaterikal perang, tapi juga adegan lain seperti pembacaan proklamasi dalam tiga bahasa dan aksi teaterikal polisi istimewa yang jadi cikal-bakal brimob Polri," ujarnya.
Tak hanya itu, dalam parade itu juga akan ditampilkan kendaraan militer seperti panser dan mobil-mobil jaman perang lainnya. Rencananya, Legiun Veteran Republik Indonesia juga akan memeriahkan acara dengan ikut mengangkat senjata, persis seperti ketika masih berjuang dahulu.
Adapun rute parade yaitu pemberangkatan dari Tugu Pahlawan, menuju kawasan Simpang Siola melalui jalan Kramat Gantung dan Gemblongan. Dari Siola terus menuju ke selatan menuju Grahadi dengan melakukan aksi teaterikal di beberapa titik yaitu Simpang Siola, Hotel majapahit, dan gedung grahadi. Dari Grahadi, parade akan menuju Monumen Bambu Runcing, lalu ke Jalan Urip Sumoharjo, Darmo, hingga akhirnya finish di depan Taman Bungkul.