Menteri Sosial Tri Rismaharini (Dok. Kemensos)
Sementara itu, Komisi VIII DPR justru mempertanyakan dana bansos yang masih belum tepat sasaran.
Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PDIP, Selly Andriany Gantina, menyoroti temuan adanya dugaan penyimpangan dana bansos di lapangan oleh sejumlah oknum.
“Ini mungkin yang terburuk yang pernah kita rasakan, baik kami di DPR RI dan di Kemensos,” kata Selly.
Dia mengaku mendapat temuan dugaan penyimpangan dana bansos tunai yang disalurkan oleh PT Pos. Sebelumnya program ini disalurkan melalui bank himbara.
Selly mengatakan ada oknum dari PT Pos yang yang melakukan manipulasi surat kepada penerima bansos BLT, sehingga nilai yang diterima kurang dari yang sudah ditentukan.
“Artinya upaya melakukan penyimpangan PT Pos bank himbara pun bisa dilakukan,” ujarnya.
Selly juga menyinggung program e-warung yang masih kesulitan diakses masyarakat penerima. Sebab, dalam program ini, dana bantuan untuk membantu perekonomian masyarakat tak bisa dilihat langsung oleh penerima.
“Ini bancakannya jadi ada oknum-oknum di bank Himbara. Kenapa kartu itu jadi ditahan. Bahkan banyak oknum e-warung itu ditahan, mereka cairkan baru uangnya diserahkan ke KPM,” ujarnya.