Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Presiden RI, Angkie Yudistia buka suara terkait aksi Menteri Sosial Tri Rismaharini yang memaksa penyandang disabilitas tuna rungu untuk berbicara.
Dia menegaskan setiap penyandang disabilitas baik rungu atau tuli tidak bisa disamaratakan sebab memiliki kebutuhan yang berbeda.
"Setiap anak-anak, usia produktif Tuli memiliki kebutuhannya masing-masing yang kita ga bisa samaratakan. Jadi apa saja sih kebutuhannya itu? ada yang menggunakan bahasa isyarat, ada yang menggunakan fabel, ekspresi gerakan tubuh dan yang terbaru adalah menggunakan teknologi adaptif," ujar Angkie disela-sela peringatan Hari Disabilitas Internasional, di Gedung Kementerian Sosial, Jumat (3/12/2021).