Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif. (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)
Slamet menjelaskan, kembalinya Habib Rizieq ke Indonesia bukan tanpa misi. Rizieq, kata dia, akan memimpin revolusi akhlak dan memperjuangkan dalam rangka menyelamatkan Indonesia.
“Revolusi dalam KBBI adalah perubahan yang cepat, nah kita ingin bangsa dan negara ini ada perubahan secara singkat dan menyeluruh. Karena kezaliman bangsa ini sudah luar biasa menyusahkan rakyat Indoneisa,” ujarnya.
Dalam misi ini, Slamet mengimbau pihak Istana tidak perlu khawatir dengan gerakan revolusi akhlak yang akan digembar-gemborkan oleh FPI. Sebab aksi ini akan berlangsung dengan tertib dan tidak melanggar Hak Asasi Manusia.
“Kalimat revolusi ini digunakan pak Jokowi dengan jargon revolusi mental, nah anehnya ketika yang mengumumkan orang lain jadi sesuatu yang menggetarkan Istana,” kata dia.
Slamet menegaskan, kepulangan Rizieq akan membawa kedamaian di Indonesia meskipun kepulangan Rizieq diklaim tidak ada campur tangan dari Pemerintah Indonesia.