Jakarta, IDN Times - Pakar geomorfologi pesisir dan laut Universitas Gadjah Mada (UGM) Bachtiar W. Mutaqin, menilai peristiwa banjir rob besar terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada Senin (23/5) kemarin, terjadi karena global warming berupa naiknya permukaan air laut, dan material tanah di utara Jawa yang belum solid.
Menurut Bachtiar, kondisi ini juga sudah sejak lama kawasan Banten hingga Banyuwangi dikenal sebagai kawasan rawan terjadi rob.
“Belum solid, ditambah banyaknya permukiman. Tidak hanya permukiman pribadi atau perorangan tetapi juga industri sehingga dimungkinkan penggunaan air tanah. Akibatnya banyak permasalahan, cukup kompleks mulai dari kenaikan muka laut, kemudian material tanahnya yang alluvial umurnya masih muda, juga terkait dengan penggunaan lahan," paparnya dalam siaran tertulis, Rabu (25/5/2022).