Rocky Gerung di agenda Memprediksi Kemunculan Capres Ala Pembagian Wilayah Penanganan COVID (Jawa Bali - Non Jawa Bali) pada Jumat (15/10/2021). (youtube.com/Survei KedaiKOPI)
Rocky menjelaskan, dirinya pernah berdiskusi dengan millennial di luar negeri. Dia bercerita, para millennial ini bingung dengan tokoh-tokoh politik Indonesia yang berpotensi menjadi capres 2024.
Sebab, katanya, para tokoh politik Indonesia tak ada yang membicarakan isu-isu akademis seperti human rights (hak asasi manusia), gender equality (kesetaraan gender), dan lainnya.
"Lalu mereka mendengar kekonyolan-kekonyolan dalam politik kita, (contohnya) banteng vs celeng. Dia bingung, mereka panggil saya Om Rocky, 'om Rocky apa yang terjadi di Indonesia? Padahal kami millennial yang 2024 nanti yang sekarang umurnya 16, berarti 2 tahun lagi memilih itu, mau lihat pertengkaran akademis di dunia politik Indonesia sama seperti pertengkaran akademis di luar negeri itu'," beber Rocky.
Rocky menambahkan, para millennial di luar ini menganggap politisi Indonesia hanya membicarakan topik yang tidak ada poinnya. Baliho-baliho tokoh politik di sejumlah daerah, sambungnya, tidak memiliki arti apapun.
"Nanti dianggap ngapain ikut dengerin, Ganjar ngoceh, atau siapa ngoceh, karena gak ada poin. Cuma lihat itu ada Airlangga taruh di baliho. Apa itu, isinya apa, itu barusan dengar Airlangga tersangkut dalam Pandora Papers. Lalu masih ada badannya, gambarnya, menggantung-gantung di jalan raya, ngapain gitu," ucap Rocky Gerung.