Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Politikus senior PPP, Abraham Lunggana atau akrab disapa Haji Lulung tengah mendapat perawatan di Rumah Sakit (RS) Harapan Kita, usai mengalami serangan jantung. Beredar kabar, politikus yang akrab disapa Haji Lulung itu dibuat koma oleh pihak rumah sakit. 

Merespons kabar tersebut, Kepala Bidang Pelayanan Medik RS Harapan Kita, Isman Firdaus mengatakan, informasi tersebut tidak benar. Pihaknya hanya memberikan obat penenang agar Lulung lebih nyaman beristirahat.

"Bukan dibuat koma, tapi diberikan obat-obat untuk ditidurkan, obat penenang, bukan obat koma tapi penenang, supaya lebih nyaman beliaunya," kata Isman kepada wartawan, Sabtu (4/12/2021). 

1. Kondisi Haji Lulung masih dalam pemantauan tim dokter

Haji Lulung (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Isman menyampaikan, kondisi kesehatan Haji Lulung tengah dalam pemantauan tim dokter. Dia mengungkapkan mantan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu telah dirawat sejak 24 November 2021. 

"Hasil serangan jantung berulang, masih belum stabil, masih dalam kondisi tidak stabil dan pemantauan tim kita," ungkap dia. 

2. Haji Lulung sempat mengalami keluhan sesak di dada

IDN Times/Gregorius Aryodamar

Sebelum mendapatkan perawatan, Haji Lulung sempat mengalami sesak di dada. Pihak rumah sakit kemudian langsung melakukan perawatan pada mantan Anggota DPRD DKI itu. 

"Kondisinya memang datang dengan keluhan tidak nyaman, sesak di dada, karena ya serangan jantung. Beliau saat ini kondisi kesadarannya memang menurun," ujar Isman. 

3. Haji Lulung harus fokus beristirahat

IDN Times/Denisa Tristianty

Sementara, putra Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana, menyampaikan sang ayah masih mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Dia mengatakan sang ayah harus fokus beristirahat. 

"Haji Lulung masih harus istirahat penuh dan belum bisa diganggu agar proses pemulihan berjalan lancar. Informasi valid terkait perkembangan beliau kami sampaikan untuk menghindari simpang siur kabar," katanya. 

Editorial Team