Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pj. Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi mendatangi lokasi kebakaran di Kemayoran. (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Intinya sih...

  • Penyebab kebakaran Kemayoran masih dalam penyelidikan
  • Kawasan tersebut dilanda kebakaran hingga tiga kali dalam dua bulan terakhir
  • Tim Gulkarmat mengerahkan 34 unit mobil pemadam dan 170 personel ke lokasi kebakaran

Jakarta, IDN Times - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan mengungkapkan,  penyebab kebakaran yang terjadi di kawasan Kemayoran masih dalam proses penyelidikan. 

Dalam dua bulan terakhir, kawasan tersebut dilanda kebakaran hingga tiga kali dan terjadi di malam hari sehingga memunculkan dugaan adanya unsur kesengajaan.

"Apakah betul ada oknum yang membakar gitu ya. Nah tapi pada prinsipnya, kami hanya proses pemadaman kebakarannya saja, Bagaimana kita bisa cepat melakukan proses pemadaman. Memang kan area yang terbakar cukup luas dan bangunannya semi-permanen," ujar Satriadi, Kamis (23/1/2025).

1. Angin besar dan kondisi bangunan semi-permanen percepat berkobarnya api

Kebakaran Kemayoran, Selasa 21 Jan 2025

Kebakaran terakhir di Kemayoran terjadi sekitar pukul 01.00 dini hari, di mana angin kencang menyebabkan api cepat menyebar ke bangunan semi-permanen. Luasnya area yang terbakar memaksa tim Gulkarmat mengerahkan 34 unit mobil pemadam dan 170 personel ke lokasi.

"Angin besar dan kondisi bangunan semi-permanen mempercepat perambatan api. Meski begitu, kami berhasil melakukan upaya pemadaman secepat mungkin untuk meminimalkan dampaknya," kata dia.

2. Penyebab kebakaran belum bisa disimpulkan

Pj. Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi mendatangi lokasi kebakaran di Kemayoran. (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Satriadi juga menyinggung kebakaran serupa yang terjadi sebelumnya di kawasan yang sama pada Desember lalu. Namun, ia menegaskan, pihaknya tidak dapat menyimpulkan penyebab kebakaran tanpa hasil penyelidikan resmi dari kepolisian dan forensik.

"Kami belum bisa menyatakan penyebabnya apa, karena kan itu adalah dari forensik atau dari kepolisian yang menentukan, apakah penyebabnya tuh apakah human error, atau memang karena kesehatan listrik atau apa. Kalau kami hanya sifatnya dugaan sementara," katanya.

3. Jangan panik saat ada kebakaran

Kebakaran (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Ia mengimbau masyarakat untuk segera melapor ke call center 112 apabila terjadi kebakaran. Call center ini dapat diakses secara gratis tanpa biaya.

"Jangan panik, coba padamkan api jika memungkinkan, dan langsung lapor ke petugas pemadam kebakaran. Yang penting, masyarakat tetap tenang dan bergerak cepat," katanya.

Editorial Team