Musikus yang sering tampil nyentrik setiap pentas ini mengaku musik dangdut itu identik dengan tindak keributan serta lekat dengan nuansa pornografi karena kostum penyanyinya ketika manggung. Dengan begitu, ujarnya, musikus dangdut pun rentan menjadi sasaran tembak RUU Permusikan.
"Saya akui angels sering tampil dengan baju yang unik dan terkesan seksi habis berbeda dengan budianita lainnya yang tampil sangat seronok dan goyangannya juga sampai memperlihatkan celana dalam. Hasoe Angels akan tampil cantik, baju yang seksi untuk mencari ciri khas dari Hasoe Angels sehingga nantinya punya nilai bargaining setiap kali pentas," paparnya.
Ketika hak royalti tak jelas, pajak penyanyi tak jelas peruntukannya dan honor budianita masih sangat rendah, Hasoe mengaku berusaha untuk memberikan honor yang terbaik bahkan paling tinggi sendiri dibandingkan biduanita di Yogyakarta saat mereka naik panggung.
"Saya berusaha mempromosikan Hasoe Angels melalui iklan di media sosial yang setiap enam hari harus bayar. Namun usaha tersebut menuai hasil dengan banyaknya pesanan manggung dari luar pulau bahkan ke luar negeri dengan tarif yang jauh lebih tinggi dibandingkan pentas dari cafe ke cafe,"ungkapnya.