Presiden Prabowo Subianto usai memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (1/10/2025) menyapa sejumlah siswa sekolah (Youtube.com/Sekretariat Presiden)
Sebelumnya, Prabowo mengakui ada peristiwa keracunan massal dalam program MBG. Meski begitu, dalam pandangan Prabowo manfaat yang dirasakan oleh publik jauh lebih besar. Ia mengatakan, dalam kurun waktu 11 bulan sejak diluncurkan, MBG sudah dirasakan oleh 30 juta penerima manfaat.
"Saudara-saudara sekalian, sampai hari ini sudah menjelang 30 juta penerima manfaat (MBG). Tiga puluh (30) juta anak dan ibu-ibu hamil tiap hari menerima makanan (bergizi). Bahwa ada kekurangan, iya. Ada keracunan makanan, iya. Kami sudah menghitung dari semua makanan yang keluar, penyimpangan atau kekurangan atau kesalahan itu adalah 0,00017 persen," ujar Prabowo di acara penutupan Musyawarah Nasional VI PKS di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (29/9/2025).
Meski begitu, pemerintah mengaku masih belum puas dengan upaya pembagian MBG. Lantaran masih terdapat hambatan dalam distribusinya. Purnawirawan Jenderal TNI itu menyebut, belum pernah ada satu pun upaya di dunia yang bisa mendistribusikan MBG ke 30 juta penerima manfaat dalam waktu kurang dari satu tahun.
"Bahkan, Brasil memerlukan waktu 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima manfaat. Presiden Lula (da Silva) yang cerita itu ke saya, kalau mereka butuh waktu 11 tahun. Kita dalam 11 bulan sudah (menjangkau) 30 juta penerima," katanya.
"Apakah ada kekurangan? Ada. Tapi, manfaatnya sangat-sangat besar," imbuhnya.