Saksi Kebakaran Kapal Nelayan di Muara Baru Bertambah Jadi 12 Orang

Jakarta, IDN Times - Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan,12 saksi telah diperiksa terkait kebakaran besar di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu (23/2).
"Penyidik sudah memeriksa 12 saksi yang terdiri dari ABK (anak buah kapal), kapten kapal, pemilik kapal, juga ada regulator. Regulator itu dari syahbandar," ujar Argo di Muara Baru, Minggu(24/2), seperti di kutip dari Antara.
1. Pemeriksaan berkaitan dengan SOP perbaikan kapal
Argo mengatakan, untuk saat ini pemeriksaan para saksi masih berkaitan dengan prosedur operasi standar (SOP) yang ada.
"Kita cek apakah dalam suatu pembenahan perbaikan kapal itu SOP-nya seperti apa. Jadi tim masih bekerja untuk mencari keterangan terbakarnya kapal ini," ujarnya.
Argo menambahkan, hingga saat ini belum ada penetapan tersangka dalam kejadian tersebut. Hal ini dikarenakan, proses pemeriksaan di lapangan masih berjalan.
2. Puslabor belum dapat memulai penyelidikan karena bangkai kapal masih digenangi air
Argo menuturkan, petugas dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri belum dapat memulai penyelidikan untuk mengetahui sumber api dan penyebab kebakaran. Pasalnya, kapal yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran masih digenangi air.
"Semua nanti akan diperiksa oleh Labfor dan ini kita sedang mengambil airnya karena banyak air di dalam kapal. Setelah air terkuras, baru Labfor akan turun ke dek dan dek mesin untuk melihat awal mulanya kebakaran seperti apa, percikan api seperti apa," tutur Argo.
Terkait hal itu, Argo belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses penyelidikan tersebut. Ia mengatakan, jajarannya masih menunggu genangan air di kapal yang terbakar itu dikuras.
"Kita belum bisa mengidentifikasi kapan waktunya, sampai nanti genangan itu air di kapal kering kita bisa bekerja," katanya.
3. Ada 34 kapal terbakar dalam insiden tersebut
Argo mengungkapkan, total 34 kapal terbakar dalam kebakaran besar yang terjadi pada Sabtu (23/2) di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara itu. "Di dalam kolam ada 27 kapal dan ada tujuh kapal di luar," imbuhnya.
4. Kebakaran diduga akibat percikan api las
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal (Irjen) Gatot Eddy Pramono mengatakan, dugaan sementara penyebab kebakaran di Pelabuhan Muara Baru adalah percikan api las yang mengenai mesin.
"Dugaan sementara ada mesin penyedot air di kapal KM Arta Minajaya yang patah, yang kemudian di las, ada percikan api yang menuju ke mesin. Ini dugaan sementaranya, nanti akan kita pastikan melalui pemeriksaan Lab Forensik," ujar Gatot.
Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa. "Korban manusia menurut laporan Kapolres (Pelabuhan Tanjung Priok) belum ada. Hanya kapal saja," katanya.
5. Awal mula kebakaran ditandai suara ledakan
Suara ledakan menandai peristiwa kebakaran tersebut. Suara ledakan itu terdengar dari salah satu kapal nelayan yang terbakar di dermaga Pelabuhan Muara Baru Penjaringan Jakarta Utara.
"Pada pukul 15.44 WIB terjadi ledakan dari objek yang terbakar," kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Satriadi Gunawan dalam pesan singkat kepada Antara, Sabtu.
Sudin Gulkarmat menurunkan 15 unit kendaraan pemadam yang terdiri atas tujuh unit pompa, tujuh unit pendukung dan 1 unit kapal pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan sumber api. Selain petugas pemadam kebakaran, personel dari PMI, AGD, Satpol PP, Kepolisian, TNI dan Dinas Perhubungan membantu pemadaman.
Meski demikian, proses pemadaman sulit dilakukan karena api dengan cepat tersulut bahan bakar minyak (BBM) yang terdapat dalam setiap kapal nelayan tersebut. Hingga tengah malam, proses pemadaman masih dilakukan. Api baru mulai padam pada pagi hari.