Hidup serba pas-pasan, juga membuat nenek Kaesih kurang memperhatikan asupan nutrisi untuk kesehatan keluarga dan dia sendiri. Boro-boro daging, makan ayam saja bisa dihitung jari dalam seminggu.
"Paling banter makan ayam seminggu sekali, itu aja makan sayapnya, dagingnya mah buat anak sama cucu. Saya mah paling makan ikan asin, teri, sama tempe mendoan. Terus telor dadar, kalau daging saya doyan tapi kalau kambing saya gak doyan, neg. Kalau sayur saya tiap hari bikin,” ujar nenek Kaesih.
Minum susu, apalagi suplemen atau vitamin, hampir tidak pernah dilakukan nenek Kaesih selama ini. Bagi dia, mengonsumi air putih sudah cukup untuk menjaga stamina tubuh agar tetap sehat.
“Saya juga suka minum jamu pahit biar kuat juga,” ucap dia.
"Susu saya gak doyan, kalau cokelat saya doyan. Kalau nenek mah minum air putih aja yang banyak sudah cukup, imbuhnya. Kadang minum cokelat dikasih gula dikit,” ujar dia.
Penghasilan dari hasil memulung jauh dari cukup. Nenek Kaesih biasanya hanya mengantongi uang Rp150 ribu hingga Rp180 ribu setiap dua minggu sekali. Barang bekas tersebut dijual kepada penadah barang-barang rongsokan, yang mendatangi rumah Kaesih.
Selain mendapat penghasilan dari memulung, nenek Kaesih terkadang mendapat uluran tangan dari orang-orang di jalan. "Kadang ada aja orang di jalan yang ngasih uang, saya terima. Kalau udah dapet uang biasanya saya pulang, buat jajan cucu. Dia sukanya makan ayam tiap hari," ucap dia.
Untuk biaya bulanan dan makan sehari-hari, nenek Kaesih biasanya dibantu anak menantunya. Biaya bulanan untuk membayar listrik antara Rp150 hingga Rp200 ribu.
"Beras sehari biasanya abis 1,5 liter buat makan, kita di rumah ada tujuh orang. Beli gas dua hari sekali saya juga," tutur nenek Kaesih.
Meski pekerjaannya berkutat dengan sampah, bahkan tempat tinggal pun dikelilingi barang rongsokan, nenek Kaesih masih bisa mempertahankan kesehatan di tengah pendemik.
Tak dipungkiri ada rasa khawatir tertular virus mematikan ini, tapi keyakinan nenek Kaesih pada Sang Khalik lebih besar. Nenek Kaesih yakin Dialah yang akan menjaga dirinya dan keluarga.
Nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya dan keluarganya tak seberapa bergizi, namun ia yakin dengan usaha dia ‘berolahraga’ mengais sampah merupakan salah satu ikhtiarnya menghindar dari virus corona.
Nenek Kaesih berharap pandemik virus corona segera berakhir, agar anak-anaknya segera mendapat pekerjaan lagi dan hidup lebih baik.