Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno. (IDN Times/Sonya Michaella)
Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta protokol kesehatan di destinasi wisata di Indonesia kembali diterapkan, lantaran adanya kenaikan kasus COVID-19 saat ini.

“Sekarang pakai masker lagi kalau beraktivitas. Jadi mari kita lakukan prokes seperti sediakala saat new normal, cuci tangan, pakai masker dan lengkapi vaksin,” kata Sandi, dalam jumpa pers akhir tahun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di Jakarta, Jumat (22/12/2023).

“Saat libur Natal dan Tahun Baru ini juga harus hati-hati dan waspada dalam berwisata,” ungkap dia.

1. Protokol kesehatan di tempat wisata juga diaktifkan kembali

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo. (IDN Times/Sonya Michaella)

Selain itu, Sandi juga mengimbau agar tempat-tempat wisata kini mulai menerapkan protokol kesehatan kembali, seiring kasus COVID-19 yang meningkat.

“Kami sudah memonitor, evaluasi secara ketat protokol kesehatan. Kami juga sudah kirim surat edaran ke bupati, wakil bupati, untuk waspada,” ucap dia.

2. Kemenkes imbau segera vaksin lagi

ilustrasi covid19 (pixabay.com/coronavirus)

Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi COVID-19 di tengah kasus virus corona yang kembali melonjak jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan jelang Nataru mobilitas masyarakat semakin tinggi. Sisi lain, telah terjadi peningkatan kasus COVID-19 di sejumlah negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. 

"Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Lonjakan COVID-19 bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri," ungkapnya.

3. Pelaku perjalanan luar negeri punya risiko tertular COVID-19

ilustrasi virus corona (freepik.com/starline)

Nadia mengatakan dalam surat edaran tersebut, pelaku perjalanan luar negeri mempunyai risiko tertular COVID-19, akibat interaksi dengan orang lain dari berbagai negara. 

Setiap orang perlu dipastikan mempunyai kekebalan yang cukup untuk melakukan perjalanan, sehingga tidak tertular dan tidak menjadi sumber penularan selama perjalanan dan ketika kembali ke Tanah Air. 

”Sehingga sangat direkomendasikan untuk segera melengkapi vaksinasi COVID-19 baik dosis primer maupun booster sesuai ketentuan,” ujar Nadia.

Editorial Team