Jakarta, IDN Times – Menteri Prariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan pentingnya lapangan kerja dan stabilitas harga, untuk mencapai target Indonesia Emas 2045.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga Saat menghadiri Keynote Lecture BOSF for the Study of Public di Sampoerna Strategic Square, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023).
Sandiaga yang didapuk sebagai Distinguished Fellow BOSF ini menuturkan, akan fokus pada isu ekonomi inovatif dengan konsep yang dia sebut dengan Sandinomics. Konsep itu akan berfokus pada kesejahteraan masyarakat melalui dua pilar utama, yaitu menjaga stabilitas harga dan menciptakan lapangan kerja dalam skala luas.
Sandiaga mengatakan, stabilitas harga merupakan kunci untuk menciptakan ekonomi yang sehat. Hal ini menjadi semakin krusial, sebab Indonesia akan menyambut puncak bonus demografi.
"Bila tidak dipersiapkan rencana lapangan pekerjaan dari sekarang, bonus demografi sebaliknya akan menjadi beban atau liabilitas. Dengan latar belakang saya sebagai entrepreneur, saya memastikan apa yang saya kerjakan dii sektor publik selalu data driven agar segala sesuatunya terukur," kata Sandiaga Uno.
Sandiaga juga mengatakan, perlunya konsistensi membangun sinergi dengan kementerian dan lembaga terkait, juga melibatkan sektor lain secara aktif untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.
Dia memberikan contoh, salah satunya prestasi yang ditorehkannya saat bulan suci Ramadan 2018 lalu. Di mana Sandi, dalam kapasitasnya sebagai Wakil Gubernur DKI kala itu, menjalin kerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan yang berhasil mencapai stabilitas harga pangan.
"Kolaborasi ini berdampak pada inflasi bulanan terkendali, yang terefleksikan pada tingkat inflasi terendah di Jakarta dalam lima tahun," ucap Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan, sejak dilantik menjadi Menparekraf pada akhir Desember 2020, dia berhasil meningkatkan angkatan kerja pariwisata hingga 22,89 juta orang, sedangkan sektor ekonomi kreatif mempekerjakan 23,98 juta orang.
Di bawah kepemimpinan Sandiaga, devisa pariwisata pada tahun 2022 berhasil tumbuh hingga sekitar Rp94 miliar. Di tahun yang sama, sektor ekonomi kreatif berhasil mencapai nilai tambah sebesar Rp1.280 triliun.
"Dengan semangat inovasi, adaptasi dan kolaborasi dalam semangat geber (gerak bersama), gerak cepat (gercep) dan gaspol (gali semua potensi lapangan kerja), pariwisata dan ekonomi kreatif berhasil keluar dari tekanan dan menjadi sektor cepat dan tumbuh lebih kuat dengan berbagai program dan kebijakan yang merangkul semua pihak," imbuh dia.
Adapun dalam acara itu juga hadir Presiden Sampoerna University Marshall Schott dan CEO School of Government and Public Policy (SGPP) Ony Avrianto Jamhari.