Jakarta, IDN Times - Kabar mengejutkan datang pada Minggu pagi ini: penyair senior Sapardi Djoko Damono meninggal dunia.
Sapardi diberitakan meninggal sekitar pukul 09.17 WIB di Rumah Sakit Eka BSD. Belum diketahui apa penyebab kematian penyair yang sangat produktif ini.
Hanya saja sejumlah koleganya, seperti Goenawan Mohamad, menyebutkan Sapardi telah menderita sakit dalam beberapa bulan terakhir.
Kepergian maestro puisi ini cukup meninggalkan luka mendalam tak hanya bagi dunia sastra, tapi juga bagi dunia.
Sebab goresan puisi Sapardi telah begitu banyak meninggalkan kesan mendalam di hati. Bahkan beberapa di antaranya tentang 'kepergian'.
Sapardi misalnya pernah menulis 'Pada Suatu Hari Nanti, Jasadku Tak akan Ada Lagi' dalam puisi berjudul Pada Suatu Hari Nanti.
Sementara pada puisi lain yang berjudul Yang Fana Adalah Waktu, Sapardi menulis, "Yang fana adalah waktu. Kita abadi.".
Karena itu kepergian Sapardi hari ini tak lantas membuatnya terlupakan. Sebab, seperti katanya: Yang fana adalah waktu. Kita abadi. Selamat jalan, Eyang Sapardi.
Berikut tiga puisi Sapardi Djoko Damono yang maknanya sangat mendalam.