Pemuda bernama Trio Fauqi Virdaus, warga Buaran, Jakarta Timur, meninggal dunia sehari setelah disuntik vaksin COVID-19. (istimewa)
Namun, tak berselang lama, Trio mulai mengeluhkan demam tinggi, sakit kepala dan pegal di sekujur tubuh. Hal itu dikeluhkannya kepada sang ibu.
Viki mengatakan, Trio saat itu masih menganggap sakit yang dirasakan merupakan efek samping dari vaksin COVID-19 AstraZeneca.
"Singkat cerita, orang tua sempat menawarkan obat analgesic (pereda nyeri), tapi ditolak oleh almarhum karena dia takut habis divaksin," kata dia.
"Di situ sudah mulai ngelantur, bahwa dia bilang almarhum neneknya sudah menunggu, "gak usah Mah, saya takut karena habis vaksin, dan kasihan si Nyai (nenek) sudah nungguin saya"," imbuhnya.
Selanjutnya, pada Kamis (6/5/2021) pagi, Viki mengatakan adiknya masih mengalami demam tinggi. Trio, yang merupakan anak ketiga dari lima bersaudara, saat itu meminta adiknya memijat.
"Sampai akhirnya, dia (Trio) tuh mengalami sakit kepala yang lebih luar biasa lagi. Dan dia sempat mengeluh, berteriak, "aduh Mah, sakit banget". Gak lama kemudian dia mengalami syok, seperti kejang dan napas yang megap-megap," kata Viki.
Pihak keluarga pun membawa Trio ke rumah sakit terdekat dari rumah mereka, yakni RSB Asta Nugraha. Ia menceritakan pihak RS sempat ragu memeriksa Trio karena setelah divaksin. Mereka juga hendak merujuknya ke RS yang lebih besar.
"Selang beberapa menit, ada dokter yang memeriksa dia, dan dinyatakan bahwa almarhum sudah meninggal dunia," ungkap Viki.