Ilustrasi vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca yang belum digunakan. (Wikimedia Commons)
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca batch atau kumpulan produksi CTMAV547.
Batch CTMAV547 saat ini berjumlah 448.480 dosis merupakan bagian dari 3.852.000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia pada 26 April 2021, melalui skema Covax Facility/WHO. Batch ini sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.
Juru Bicara Vaksin COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca tetap dilakukan dengan batch yang lain, sebab hanya batch CTMAV547 saja yang dihentikan sementara.
"Ini dihentikan sementara hanya batch itu saja, vaksin AstraZeneca dengan batch lain tetap jalan dan tetap digunakan. Tidak perlu diganti kalau stok provinsi habis baru kita akan kirim stok berikutnya," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa (18/5/2021).
Nadia menegaskan vaksin AstraZeneca sangat aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Penghentian ini untuk pengujian toksisitas dan sterilitas oleh BPOM, sebagai upaya kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini.
"Vaksin ini sangat aman jadi tidak perlu khawatir, pengujian ini untuk kehati-hatian saja. Sampai saat ini sudah 160 juta dosis vaksin AstraZeneca yang disuntikan, kalau ada efek samping bisa kontak no telepon yang ada di kartu vaksin," kata dia.