Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan, hingga Desember 2021 mendatang sebanyak 300 juta dosis vaksin COVID-19 sudah disuntikkan ke masyarakat Indonesia. Hal ini diharapkan bisa meredam prediksi lonjakan kasus COVID-19 yang bakal terjadi pada akhir Desember 2021 hingga awal 2022.
"Perkiraan kami untuk dosis pertama bisa mencapai 168 juta, 80 persen dari target. Sedangkan, dosis lengkap mencapai 124 juta orang," ujar Budi ketika memberikan keterangan pers mengenai perkembangan kasus COVID-19 dan disiarkan secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin 8 November 2021.
Perhitungan itu diperoleh Menkes Budi dengan merujuk capaian vaksinasi COVID-19 yang kini telah mencapai 208.265.720 suntikan. Mengutip data dari Satgas Penanganan COVID-19, akumulasi data penerima dosis pertama vaksin COVID-19 mencapai 125.394.487. Dari jumlah itu, akumulasi penerima dosis kedua vaksin mencapai 79.212.475 orang.
Dalam konferensi pers tersebut, Budi juga menyampaikan ada 155 kabupaten atau kota di Tanah Air yang menunjukkan gejala kenaikan kasus COVID-19. Meski jumlah kenaikan kasus COVID-19 masih sedikit, tetapi masih bisa dikendalikan oleh pemerintah.
"Kami diminta oleh Bapak Presiden agar memperhatikan kabupaten atau kota terutama di lima provinsi yakni di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur. Kalau ada kenaikan (kasus COVID-19) yang cepat maka kami diminta untuk segera menangani," kata pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN itu.
Presiden Jokowi, kata Budi, juga menyadari adanya kenaikan yang signifikan kasus COVID-19 di Benua Eropa. Maka, ia meminta semua pihak di Tanah Air untuk mengantisipasi bila terjadi lonjakan kasus COVID-19.