Satu Pengelola Jadi WNA, Mal Taman Anggrek Diduga Langgar Hutan Kota

Jakarta, IDN Times - Luka lama perampasan lahan terbuka hijau untuk dijadikan bangunan dibuka oleh sejarawan Betawi, JJ Rizal.
Dalam unggahan statusnya dia menyoroti Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO), yang meminta pertanggungjawaban akibat banjir yang menyebabkan beberapa mal di Jakarta lumpuh.
Menurut JJ Rizal, mal-mal yang meminta ganti rugi kepada Pemprov DKI Jakarta secara tidak langsung membuka kartu mereka sendiri. Seperti lahan yang digunakan Mal Taman Anggrek, yang disebut-sebut dibangun di atas lahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Hutan Kota.
“Salah satu yang dijadikan contoh pengusaha mal Jakarta perlu mendapat kompensasi akibat banjir, adalah Mal Taman Anggrek. Tentu saja bakal seru jika direspons dengan membuka arsip rencana induk Jakarta 1965-1985,” tulis JJ Rizal dalam akun Facebooknya, Minggu (12/1).
1. Mal Taman Anggrek diduga melanggar Tata Ruang Jakarta karena berdiri di atas lahan Hutan Kota Tomang
Hal ini juga diungkapkan oleh pengamat Tata Kota Nirwono Yoga. Menurut Nirwono, sebenarnya kawasan Mal Taman Anggrek dahulu merupakan kawasan hutan kota, bahkan pada 1985 wilayah tersebut terkenal sebagai tempat kebun Anggrek.
"Secara teknis tentunya kawasan tersebut diperuntukkan sebagai ruang terbuka hijau. Persoalannya mengapa dari hutan kota kok bisa disulap menjadi mal?" kata Nirwono kepada IDN Times, Kamis (16/1).
Penelusuran lebih jauh, dalam Rencana Tata Ruang Jakarta 1985-2005 yang diperlihatkan Rujak Center for Urban Studies dalam data berjudul: Hujan Ekstrim Lokal & Tata Ruang DKI 6 Januari 2020, Mal Taman Anggrek yang dibangun pada 1996 tercantum sebagai salah satu pusat belanja yang melanggar Tata Ruang Jakarta karena dibangun di atas Hutan Kota Tomang.
Hutan Kota Tomang sejatinya memiliki luas 172 hektare, namun di atasnya dibangun mal, apartemen, dan permukiman. Mal Taman Anggrek sendiri, yang berada di Jalan Letnan Jenderal S. Parman, Tanjung Duren, Petamburan, Jakarta Barat, diketahui dibangun di atas lahan seluas 360.000 meter persegi.