Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi penyerangan (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Prajurit TNI kembali jadi korban kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Kontak tembak terjadi pada Senin (3/4/2023) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua, antara KKB dengan prajurit pos Yal Satgas, Yonrif R 321/GT/13/1 Kostrad. Satu prajurit TNI dilaporkan tewas dalam kontak tembak tersebut.

Informasi kontak tembak itu dikonfirmasi oleh Komandan Resor Militer 172/PWY, Brigjen Juinta Omboh Sembiring, pada hari ini melalui keterangan tertulis.

"Bahwa benar telah terjadi kontak tembak antara gerombolan KST (Kelompok Separatis Teroris) dengan prajurit pos Yal Satgas Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad. Akibatnya, satu prajurit TNI tertembak dan meninggal dunia atas nama Pratu H di pos Yal Distrik Yal, Kabupaten Nduga pada Senin sekitar pukul 09:40 WIT," ungkap Brigjen JO di dalam keterangan tertulis. 

Ia menambahkan, prajurit pos yal Satgas Yonif R 321/GT/13/1/Kostrad terus bersiaga untuk mengantisipasi aksi susulan dari pihak KKB. Ini merupakan peristiwa lanjutan setelah pada 25 Maret 2023 lalu, KKB menyerang prajurit TNI dan anggota Polri yang sedang mengamankan pelaksanaan salat tarawih di Masjid Al Maliah itu. Dalam serangan pengamanan salat tarawih itu, masing-masing satu prajurit TNI yakni Serda R dan anggota Polri, Bripda M, gugur. 

"Kejadian penembakan itu menambah rentetan aksi tidak berperikemanusiaan dari gerombolan KST di wilayah Puncak Jaya, Papua," ujar Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman, pada 27 Maret 2023 lalu.

1. Jenazah Pratu H sudah dievakuasi ke Timika untuk disemayamkan

Ilustrasi Papua (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih lanjut, Brigjen JO menyebut bahwa jenazah Pratu H sudah dievakuasi ke Timika dan disemayamkan ke RSUD. Rencananya pada Selasa (4/4/2023), jenazah Pratu H akan diterbangkan ke kampung halamannya. 

"Jenazahnya akan diterbangkan ke Sumbawa," kata JO Sembiring. 

2. Jokowi minta Panglima TNI tak tarik pasukan dari Papua

Editorial Team

Tonton lebih seru di