"Kapan ya aku akan bertemu temanku lagi? Aku rindu bermain sepak bola bersama mereka"
Ini sudah hari ke-10 aku harus berdiam diri di rumah. Aku bersama kedua adikku setiap hari hanya memandangi layar televisi. Iya, melalui televisi aku dan keluargaku bisa mendapatkan informasi tentang asap tebal yang melanda kotaku.
Oh iya, perkenalkan namaku Adi, aku kelas 4 SD di sebuah SD Negeri di Riau. Aku punya dua adik kembar yaitu Heni dan Hani, mereka bersekolah di sekolah yang sama denganku tetapi mereka masih kelas 2 SD.
Setiap hari aku dan adik-adikku berangkat ke sekolah bersama ayah kami. Kami senang sekali berangkat sekolah. Kami senang bisa bertemu teman-teman dan aku senang sekali bermain sepak bola bersama sahabatku yang bernama Toti. Kami sekolah setiap hari Senin hingga Jumat, dari pukul 07.00 hingga pukul 13.00. Di sekolahku aku ada dua istirahat, istirahat kecil dan istirahat panjang (itu sebutan aku lho, soalnya namanya susah sekali). Di saat istirahat panjang aku suka bermain sepak bola bersama sahabatku Toti dan teman-teman sekelasku. Di sekolahku aku suka sekali pelajaran bahasa Indonesia dan matematika, aku suka membuat cerita. Nanti ketika aku sudah besar aku ingin menjadi penulis bacaan anak-anak dan mendongengkan ceritaku kepada anak-anak.
Tapi, bagaimana aku bisa belajar dengan baik? Setiap tahun, di daerah tempat tinggalku asap selalu datang. Si asap ini tinggalnya lama sekali dan setiap tahun semakin tebal. Terutama tahun ini.
Di saat musim asap, biasanya aku cukup memakai topi dan penutup mulut untuk pengendara sepeda motor ketika aku berangkat sekolah. Ternyata di tahun ini sangat berbeda sekali. Setiap harinya asap di tempatku semakin tebal dan akhirnya sekolah meliburkan aku dan teman-temanku. Kata ibu guruku, kita libur tiga hari karena keadaan asap yang semakin tebal dan itu dapat mengganggu paru-paru kita.
Di libur tiga hariku aku dan adik-adikku hanya berdiam diri di rumah. Ayah dan ibu tidak memperbolehkan kami untuk bermain di lapangan depan rumah kami atau cuma bersepeda di komplek kami karena asap semakin tebal dan masker yang kami punya tidak cukup kuat. Di hari keempat, aku dan adik-adikku bersiap-siap untuk bersekolah. Tapi tenyata kepala sekolah dan ibu guru memberitahukan bahwa kita harus libur lagi untuk waktu yang belum bisa ditentukan.
Aku senang bisa kembali ke sekolah, tapi aku kembali sedih karena harus libur lagi. Kenapa sih? Kenapa libur terus? Aku tidak suka liburan ini, aku bosan sekali dengan liburan ini. Aku bosan karena aku tidak bisa belajar di sekolah, aku bosan hanya di dalam rumah tidak bisa bermain di luar. Aku bosan hanya menunggu kedua adikku bermain boneka mereka, aku tidak suka bermain boneka. Aku mau main sepak bola, aku kangen Toti sahabatku.
Asap, kapan kamu akan pergi dari kotaku? Kamu mengganggu kami semua. Karena kamu kami libur terus. Karena kamu kami tidak bisa sekolah. Karena kamu kami tidak bisa main di luar. Karena kamu kami tidak bisa bertemu teman kami.
Asap, siapa yang memanggilmu? Kata om yang ada di TV kamu akan pergi setelah ini. Tapi kamu suka sekali tinggal di kotaku. Ayah dan Ibu cerita kepadaku, kamu datang karena hutan yang ada di dekat tempat tinggalku terbakar dan hingga sekarang susah untuk dipadamkan. Aku sedih sekali hutan yang hijau dan tempat kami berwisata harus hancur karena ada orang yang tidak bertanggung jawab membakarmu. Semoga mereka sadar, membakar hutan itu perbuatan jahat dan membuat kami semua kesusahan.
Asap, kamu cepat pergi ya? Kasihan teman-temanku disana. Kasihan mereka yang tidak mampu membeli masker sepertiku. Kasihan teman-temanku yang tidak punya rumah dengan jendela yg melindungiku darimu. Kasihan orang tuaku dan teman-temanku yang susah bekerja. Ibuku sudah tidak bisa ke pasar tradisional karenamu asap. Bentukmu semakin tebal dan semakin membuat kami resah. Kamu membuat kami susah untuk bernafas. Kamu membuat kami susah untuk memandang jarak jauh. Setiap aku ingin keluar rumah aku harus menggunakan pelindung mulut dan topi, seperti para ksatria yang ada di dongeng luar.
Aku ingin kembali sekolah, asap. Sebentar lagi sudah pekan ulangan umum, aku dan temanku pasti banyak tertinggal pelajaran. Kamu cepat pergi ya asap… kalau kamu datang, datanglah sebentar saja.