Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Frank Augstein/Pool via REUTERS
ANTARA FOTO/Frank Augstein/Pool via REUTERS

Jakarta, IDN Times - Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan duka cita mendalam atas kepulangan eks Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. SBY juga menyampaikan doa untuk keluarga mendian Abe yang ditinggalkan.

"Saya sampaikan duka cita mendalam serta doa untuk Ibu Akies Abe, yang juga teman lama ibu Ani Yudhoyono, dan seluruh kerabat keluarga yang ditinggalkan dalam waktu duka ini," kata SBY dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, @SBYudhoyono, dikutip Jumat (8/7/2022).

1. Shinzo Abe jadi pemimpin negara yang hebat

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di acara HUT ke-20 Partai Demokrat, Kamis (9/9/2021). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Mendiang Shinzo Abe, di mata SBY, merupakan pemimpin negara yang hebat. Hal itu ditunjukkan saat Abe masih memimpin Jepang, kala Indonesia kerap menjalin kerjasama bilateral di berbagai sektor.

"Shinzo Abe adalah pemimpin hebat dari Jepang dan dunia. Selama waktu kami bekerja di kantor, kami dekat dan saling bekerja sama dalam perjanjian bilateral antara Indonesia dan Jepang dalam isu ekonomi global, perubahan iklim, geopolitik, demokrasi, HAM," ujar SBY.

2. SBY harap ada titik terang dalam kasus penembakan Shinzo Abe

demokrat.or.id

Majelis Tinggi Partai Demokrat itu juga menyanjung kehebatan Shinzo Abe dalam memberangus tindak kejahatan di Jepang. Oleh karena itu, SBY berkeyakinan, nantinya kasus penembakan yang menewaskan Abe segera menemukan titik terang.

"Tidak ada tempat untuk kekerasan dalam bentuk apapun. Jepang adalah negara berlandaskan hukum. Saya percaya insiden ini akan segera menemukan titik terang dan membawa keadilan untuk keluarga," tutup SBY.

3. Shinzo Abe meninggal ditembak

ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato

Eks Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meninggal usai ditembak tepat di dada dan leher saat berpidato di Prefektur Nara, hari ini, Jumat (8/7/2022). Pihak rumah sakit mengatakan bahwa Abe meninggal karena kehilangan banyak darah.

"Kami tidak bisa menghentikan pendarahan," kata dokter dan tim medis yang menangani Abe, dikutip dari NHK, Jumat (8/7/2022).

Abe sempat dibawa ke ruang rawat intensif dan mendapatkan transfusi darah. Namun, sejumlah tindakan yang diambil tetap tidak dapat menolong Abe.

"Yang bisa saya katakan adalah dia sempat mengalami gagal jantung di TKP," begitu pernyataan dokter dan tim medis.

Kepolisian Jepang dilaporkan telah menahan pria berusia 44 tahun bernama Tetsuya Yamagami. Dia merupakan pelaku penembakan Abe di Nara.

Sejumlah saksi yang merupakan jurnalis dari NHK, Japan Times, dan Kyodo News, mengaku mendengar tembakan sebanyak dua kali.

Editorial Team