Malang, IDN Times - Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) dr Dwi Listyawardani mengatakan sebagian besar perempuan di Indonesia belum sadar untuk mendeteksi secara dini kemungkinan adanya gejala kanker mulut rahim atau yang biasa disebut kanker serviks.
Menurut Dani pihaknya memang belum memiliki data akurat terkait hal tersebut. Meski begitu, ia memperkirakan angka kesadaran perempuan Indonesia terkait hal itu masih sangatlah kecil.
"Kita belum punya data seakurat itu ya. Itu baru perkiraan kasar. Sudah ada perkiraan bahwa cakupan untuk deteksi dini ya, itu yang di sebut pap smear atau IVA test. Itu baru sekitar lima persen dari seluruh eligiable women yang harusnya memeriksakan diri," ungkap Dani saat ditemui di Swiss-Belinn Hotel, Malang, Jawa Timur, Selasa (16/7).