Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Operasi senyap ini terjadi karena dugaan pemerasan terhadap perusahaan terkait sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Hal tersebut ironis. Sebab, tiga bulan sebelum OTT KPK, Ketua Umum Prabowo Mania 08 itu sempat menyinggung pengusaha yang menurutnya seperti preman karena melakukan pemalakan.
Pernyataan itu diunggah ke akun YouTube 'Immanuel Ebenezer Official' pada 15 Mei 2025. Hingga artikel ini dimuat, video berdurasi tiga menit itu telah disaksikan 2.337 kali dengan 28 yang menyukai dan 11 komentar. Video tersebut diawali berita Kompas TV yang membahas ada pengusaha diduga minta jatah proyek Rp5 triliun tanpa proses lelang.
"Wah kacau ini. Ini kita lagi merangin ormas berwajah preman dengan semangat luar biasa, perintah Presiden, sampai polisi turun tangan, lantas semua kementerian juga turun tangan, eh ada pengusaha berwajah preman," ujarnya dalam video itu.
"Pak Polisi saya yakin gercep langsung nih kaya ginian, ga ada backing-backing," lanjutnya
Menurutnya, pemerintah tengah berjuang agar rakyat mendapatkan lapangan kerja dan ramah pada investasi. Sehingga, pemalakan ini dinilai gak adil.
"Gak adil dong kita selama ini teriak ormas suka malak, preman, eh ternyata pengusaha juga perilakunha kaya preman," ujarnya.
"Di sisi lain rakyat nganggur, susah, menderita, ada pengusaha minta Rp5 Triliun," lanjutnya.
Ini adalah OTT kelima KPK sepanjang 2025. Sejauh ini ada 14 orang yang ditangkap KPK. Namun, status dan identitasnya belum diungkapkan secara resmi kepada publik karena pemeriksaan masih berlangsung.
Selain itu, setidaknya ada 22 kendaraan yang disita KPK yang terdiri dari 15 mobil dan tujuh motor, serta ada uang yang ditemukan saat OTT, tapi belum diungkapkan jumlah pastinya.