Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri hadir di peringatan 9 tahun UU Desa di GBK, Minggu (13/3/2023) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri merasa kasihan dengan Presiden Jok "Jokowi" Widodo yang badannya semakin kurus. Menurut Mega, Jokowi semakin kurus karena pusing mengurus negara.

Hal itu disampaikan Megawati dalam pidatonya di acara peringatan 9 tahun Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK). Mulanya, Megawati merasa senang kalau Jokowi banyak pendukungnya.

"Tadi kan Pak Jokowi kan, gitu nah banyak (teriak Jokowi Presiden), saya lihat wah Pak Jokowi, saya cuma ketawa saja kalau ngeliat itu, ya boleh begitu, idola itu namanya," ujar Megawati, Minggu (19/3/2023).

"Persoalannya cuma kasihan, badannya kan makin kering, ya, makin kurus lho. Karenanya ininya pusing lho, ngurusin negoro, negoro ini susah lh0 diurus," sambungnya.

1. Megawati minta pernyataannya itu tak jadi bahan provokasi

Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri hadir di peringatan 9 tahun UU Desa di GBK, Minggu (13/3/2023) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan itu, Megawati meminta pernyataannya itu tak dijadikan alat provokasi. Dia menyebut, itu sebagai perhatian kepada Jokowi.

"Ibu ini hari-hari ini sering di-bully. Nah, provokasi sama provokator itu beda," kata dia.

2. Megawati beberkan alasannya memilih Jokowi jadi capres 2014 dan 2019

Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri hadir di peringatan 9 tahun UU Desa di GBK, Minggu (13/3/2023) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Lebih lanjut, Megawati membeberkan alasannya memilih Jokowi jadi capres pada Pemilu 2014 dan 2019. Mega mengaku, Jokowi merupakan orang baik.

"Karena saya yakin beliau orang baik. Oke saya jadikan, bisa atur pemerintah," kata dia.

3. Ada pro dan kontra

Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri hadir di peringatan 9 tahun UU Desa di GBK, Minggu (13/3/2023) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Ketua Umum PDI Perjuangan itu mengatakan pilihan untuk Jokowi maju sebagai capres 2014 itu, tak bisa menyenangkan semua orang. Bahkan, kata dia, ada pro dan kontra yang terjadi.

"Pro-kontra pasti ada, tetapi sebagai warga negara Indonesia yang berdaulat dan merdeka dan mempunyai asas ideologi Pancasila, sebagai anak-anak bangsa, harus punya pendirian," imbuhnya.

Editorial Team