Ketua PFI Lucky C Pransiska menyebut kalau saat sidang Ahok di depan Gedung Kementan ada pria tidak dikenal yang tiba-tiba memotret dirinya serta teman pewarta foto. Mereka saat itu sedang menunggu jalannya persidangan di luar gedung. Lucky menyebut kalau pria tersebut berkata, "Ini tinggal wartawan nih yang belum difoto".
Lalu dengan santainya pria tersebut keluarkan ponsel dan memotret awak pewarta foto. Mereka pun sengaja menutup muka karena merasa risih dan tidak mengenal pria tersebut. Tanpa pengetahuan para jurnalis, foto tersebut justru dijadikan bahan berita tidak benar atau hoax dengan menyebut mereka sebagai buzzer atau pemilik akun palsu pendukung penista agama. Tak dijelaskan siapa penista agama yang dimaksud Eko. Namun, saat itu para jurnalis memang sedang melakukan peliputan sidang dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dalam caption foto tersebut, Eko bahkan menyebut tingkah para pewarta seperti pekerja seks komersial (PSK) yang terjaring razia. PFI yang mengetahui kejadian ini pun langsung membuat surat terbuka untuk Eko Prasetia. Paginya, dirinya baru menyadari hal tersebut dan segera mengucap maaf.
Permintaan maaf dianggap terlambat karena hoax ini telah disebar lebih dari 2000 kali. Eko pun mengirim pesan kepada PFI, tapi tidak sanggup mengklarifikasi kebenaran foto tersebut. Maka, PFI pun melaporkan Eko Prasetia terkait fitnah.