ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Pada Jumat (11/10), Densus 88 menangkap terduga teroris berinisial AP di Bali. Dia ditangkap sekitar pukul 02.45 WIB dan ada kaitannya dengan Abu Rara. "Untuk menyusun penyerangan atau amaliyah. Mengetahui tentang rencana Abu Rara yang melaksanakan amaliyah, merencanakan aksi teror di Bali," jelas Dedi.
Tak hanya itu, kata Dedi, AP aktif melakukan tutorial cara membuat bom. Menurutnya, AP turut mengajak putranya yang berinisial ZA (14) untuk melakukan aksi amaliyah.
"ZA karena masih di bawa umur, Densus 88 memperlakukan secara khusus," katanya.
Densus 88 turut menyita barang bukti berupa busur panah, bom rakitan, serta komponen-komponen yang dipersiapkan untuk membuat bom.
Masih di hari itu, menurut Dedi, Densus 88 menangkap terduga teroris di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Terduga yang berinisial S alias Jack Sparrow, merupakan bagian dari kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
"(S) Rencana melakukan jihad di Papua, memiliki kemampuan merakit bom," ujar Dedi.
Kemudian, Densus 88 menangkap terduga teroris berinisial TH di kawasan Cengkareng Timur, Jakarta Barat. TH merupakan pendukung ISIS dan berbaiat dengan kelompok teroris pimpinan Abu Zee. Dalam penangkapan itu, densus menyita barang bukti berupa handphone, buku tabungan, pisau lipat, dua bendera ISIS, ikat kepala, dan buku catatan organisasi ISIS.
''(TH) mengikuti i'dad (pelatihan) di taman lapangan Puri Cendana, mengetahui rencana aksi kelompok Abu Zee," ungkap Dedi.
Tak sampai di situ, Densus 88 menangkap terduga teroris di Jambi. Dia kata Dedi, merupakan mastermind (aktor intelektual) dari seluruh 22 teroris yang ditangkap oleh Tim Densus. Terduga teroris berinisial R alias Putra ini, berafiliasi dengan kelompok teroris JAD dan ISIS.
R juga diduga memiliki keterkaitan dengan kelompok teroris pimpinan Abu Zee, serta FAI teroris yang ditangkap di Magetan pada Sabtu, 24 Agustus 2018 lalu.