Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jokowi memberi arahan dalam rapat terbatas pada Senin (14/9/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)
Jokowi memberi arahan dalam rapat terbatas pada Senin (14/9/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo akhirnya akan menghadiri agenda Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-75, yang digelar di New York, Amerika Serikat. Jokowi direncanakan memberikan pidato pada Rabu (23/9/2020).

Selama Jokowi menjabat sebagai presiden, kehadirannya di Sidang Umum PBB selalu diwakilkan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun, tahun ini ia akan menghadirinya secara virtual.

1. Jokowi akan pidato secara virtual

Dok. Biro Pers Kepresidenan

Tak hanya menghadiri agenda Sidang Umum PBB, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, Jokowi juga akan memberikan pidato. Namun, pidatonya secara virtual.

"Memberikan pidato dari tapping. Kan sekarang kondisi COVID-19," kata Heru saat dihubungi IDN Times, Selasa (22/9/2020).

2. Jokowi akan memberikan pidato pada 23 September pukul 07.30 WIB

Jokowi memberi arahan dalam rapat terbatas pada Senin (14/9/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Heru menyampaikan, Jokowi akan menghadiri Sidang Umum PBB pada hari pertama, yakni pada 23 September 2020 pukul 07.30 waktu Indonesia.

"Presiden RI mendapat urutan hari pertama (22 September 2020), sesi sore waktu New York (urutan ke-19). Diperkirakan sekitar jam 20.30 malam waktu New York atau 07.30 pagi WIB, 23 September 2020," ucap dia.

3. Jokowi akan berpidato bahwa kehadiran PBB masih dibutuhkan dunia

Ruang Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat. twitter.com/unitednations

Sebelumnya, Direktur Keamanan Internasional dan Pelucutan Senjata Kementerian Luar Negeri Grata Endah Werdaningtyas sempat menjelaskan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan mengangkat tema masih relevannya PBB di dunia internasional untuk dipertahankan.

"Hal ini termasuk dalam merespons tantangan global yang terjadi saat ini," ungkap Grata pada 27 Agustus 2020. 

Selain itu, kata Grata, Indonesia akan menyoroti peranan PBB dalam mengatasi pandemik COVID-19 dan dampak multinasional, terutama di bidang perekonomian.

Pada usianya yang sudah 75 tahun, publik berharap PBB bisa menjadi solusi dalam permasalahan global. PBB diharapkan bisa membuat program yang dampaknya bisa dirasakan masyarakat dunia. 

Pernyataan yang akan disampaikan Jokowi seolah ingin mengingatkan dunia internasional mengenai peranan PBB. Apalagi dalam situasi pandemik, banyak yang meragukan efektivitas badan PBB seperti Orgasisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Editorial Team