IDN Times/ Muchammad Haikal
Wabah yang sempat menggegerkan penduduk yang berada di kawasan Asia, Afrika, Timur Tengah, dan bahkan beberapa wilayah bagian Eropa ini disebabkan oleh virus yang berasal dari burung (unggas), yaitu H5N1 dan juga H7N9.
Virus ini menyebar pertama kali pada 1997, dan terjadi kembali dengan virus yang berbeda pada 2013, dengan bertambahnya jenis virus yaitu H9N2, H7N7, H6N1, H5N6, dan H10N8.
Virus ini berasal dari unggas ataupun burung yang sakit, dan dapat ditimbulkan dari lingkungan yang sudah terkontaminasi oleh penyakit tersebut.
Gejala yang dialami seseorang yang terkena flu burung hampir sama dengan gejala yang terjadi pada flu babi, seperti diare, mual bahkan muntah, perut terasa sakit, gusi berdarah, dada terasa nyeri, bahkan terjadinya mimisan.
Virus ini menular dari sentuhan langsung seseorang dengan unggas ataupun burung yang sakit, kontak langsung dengan debu yang berasal dari kotoran unggas atau burung yang sakit, dan juga dapat disebabkan pada saat menyantap daging unggas atau burung yang terkontaminasi virus tersebut karena kurang teliti saat proses pembersihannya.
Untuk mengatasinya, seseorang yang menderita harus segera di larikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan yang layak dengan cepat, karena virus ini dapat menyebar dengan mudahnya, sehingga penderita akan diletakkan di ruang isolasi.
Umumnya penderita virus tersebut dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat dan meminum banyak cairan.