Jakarta, IDN Times - Anak merupakan cikal bakal lahirnya suatu generasi baru yang menjadi penerus cita-cita dan mewujudkan mimpi Indonesia.Tidak heran jika anak adalah aset bangsa yang harus dijaga sebab masa depan bangsa dan negara di masa yang akan datang berada di tangan mereka.
Apalagi, 24 tahun lagi, Indonesia genap berusia satu abad. Pada tahun 2045, diperkirakan Indonesia akan mengalami bonus demografi dengan 68,7 persen merupakan usia produktif. Pemerintah telah mencanangkan visi Indonesia Emas 2045 dengan harapan terciptanya generasi emas yang berkualitas pada 100 tahun kemerdekaan.
Generasi emas akan tercapai bila pembangunan sumber daya manusia sebagai pemimpin masa depan disiapkan dengan baik. Saat ini, generasi muda calon pemimpin bangsa pun mulai merajut mimpi.
Untuk itu, tantangan mewujudkan mimpi masa depan yang sehat harus dipersiapkan segera. Terutama perbaikan kualitas gizi sejak usia dini. Sayangnya, meski sudah 75 tahun merdeka, pemenuhan gizi anak Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah dari masa ke masa.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018, tercatat satu dari tiga anak Indonesia berusia di bawah lima tahun mengalami anemia. Bahkan, penelitian Grantham-McGregor S di 2010 mengungkapkan, 50 sampai 60 persen kejadian anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi.
Tentunya jika tidak ditangani, kekurangan zat besi dapat membuat generasi emas Indonesia tidak tumbuh secara optimal dan menghambat mimpi bangsa untuk menjadi negara maju pada perayaan 100 tahun Indonesia di 2045.
"Tercapai atau tidaknya mimpi bangsa terkait Generasi Emas 2045 tersebut ditentukan oleh kualitas anak-anak yang saat ini masih balita. Sayangnya, satu dari tiga balita Indonesia, yang nantinya akan menjadi penggerak generasi maju, berisiko menghadapi tantangan tumbuh kembang yang bersifat permanen akibat dari kekurangan zat besi. Sehingga, dapat menghambat upaya untuk berprestasi bagi negeri," ujar Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin dalam webinar bertajuk “Kekurangan Zat Besi Sebagai Isu Kesehatan Nasional di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Kemajuan Anak Generasi Maju," pada 17 Desember 2020 lalu.