Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Viva.co.id

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pertama kali meresmikan sebuah bangunan apung yang dinamai Balai Apung Jumat (25/11). Seperti diberitakan Viva.co.id, bangunan yang berada di kampung Tambak Lorok Semarang tersebut akan menjadi percontohan rumah bagi masyarakat pesisir. Seperti diketahui, kawasan Semarang menjadi salah satu langganan banjir rob. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa bangunan yang berukuran 10 meter x 14 meter saat ini akan difungsikan sebagai perpustakaan dan rumah baca masyarakat pesisir pantai tersebut.

Dibuat dari campuran styrofoam.

Dikutip dari PU.go.id, konstruksi bangunan yang dibangun selama satu tahun ini dibuat dari campuran berbagai jenis bahan seperti styrofoam dan beton. Selain itu, bangunan ini juga dilengkapi self energy yang menggunakan solar panel berkapasitas 1.000 watt.

Dilengkapi pengolah air.

Tak cuma bisa memenuhi energinya sendiri, bangunan ini juga memilik destilator atau pengubah air laut menjadi air bersih. Sedangkan untuk pembuangan menggunakan biofil yang merupakan teknologi terkini.

Ancaman air surut.

Salah satu kelemahan bangunan apung ini adalah apabila air laut surut. Jika kondisi tersebut terjadi, bangunan terancam kandas. 

Jembatan dengan model serupa.

Selain balai apung, pemerintah sebelumnya juga membangun sebuah jembatan dengan teknologi apung di Cilacap. Jembatan apung sepanjang 60 meter dan lebar 1,8 meter itu akan menghubungkan Desa Ujung Alang dan Desa Klaces, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap. 

Editorial Team