Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari, saat mengunjungi kantor IDN Media HQ, Jakarta, Senin (5/9/2022). (IDN Times/Herka Yanis)
Hasyim menegaskan semua cawapres, stasiun televisi yang menyelenggarakan debat, dan tim dari pasangan calon (paslon) yang berada di ruang persiapan (holding-room) saat pemasangan mikrofon, dapat ditanya terkait apa yang dituduhkan Roy Suryo.
Selain itu, hasyim menekankan, debat capres-cawapres bersifat spontan, tidak mungkin didikte. Kandidat yang berdebat juga tidak mungkin mendengarkan bisikan atau membaca contekan.
"Saya sebagai penyelenggara juga tahu dan siap tanggung jawab. Debat spontan, gak mungkin didikte, dengerin bisikan atau baca contekan," tuturnya.
Roy Suryo dalam cuitannya di X juga membahas teknologi yang digunakan untuk membantu pembicara, seperti dalam debat, agar mereka dapat menyampaikan narasi dengan urut dan tidak acak, yakni prompter atau teleprompter.
Penggunaan prompter memungkinkan pembicara untuk membaca teks atau panduan secara langsung, membantu mereka mempertahankan alur pembicaraan.
Dalam cuitannya itu, Roy Suryo turut menampilkan foto Gibran yang sedang melihat prompter di depan panggung. Hasyim pun tegas mengatakan, peristiwa dalam foto tersebut bukan terjadi saat debat cawapres.
"Roy suryo memang tukang fitnah. Kalau dicermati ini bukan debat KPU. Desain panggung debat tidak begitu. Ini kayaknya acara internal mereka," ujar Hasyim.
Hasyim menambahkan, layar di arena debat KPU bukanlah untuk catatan contekan. Apabila ada catatan contekan sebesar itu, kandidat lain pasti akan mengajukan protes.
"Kalau yang layar (di panggung debat KPU) bukan catatan contekan. Kalau contekan segede gitu pasti calon lain komplain," tambahnya.
Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.