Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Teatrika Handiko Putri
IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan A. Djalil, turut dipanggil ke Istana Negara pada Selasa (22/10) oleh Presiden Republik Indonesia, Joko "Jokowi" Widodo.

Sofyan datang menggunakan kemeja putih sama seperti sejumlah tokoh yang disebut-sebut akan menjadi menteri dalam kabinet baru Jokowi-Ma'ruf Amin. Nama Sofyan sendiri bukan lagi nama baru dalam urusan kementerian di Indonesia.

1. "Langganan" jadi menteri

IDN Times/Uni Lubis

Sofyan telah melanglang buana dalam bidang kementerian di Indonesia. Namanya seolah langganan dipanggil sebagai menteri oleh para penguasa yang tengah memimpin.

Pada periode pemerintahan Presiden B.J Habibie, Sofyan dipercaya mengemban tugas sebagai Asisten Menteri Negara BUMN mulai 1998-2000. Empat tahun kemudian, ia menjadi menteri.

Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Sofyan dipercaya menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika dalam Kabinet Indonesia Bersatu I. Pada 2007, ia menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di kabinet yang sama.

2. Ikut menjadi menteri di Kabinet Kerja Jokowi jilid I

ANTARA FOTO/Ismar Patrizki

Di Kabinet Kerja jilid I Jokowi-Jusuf Kalla, Sofyan dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selama satu tahun. Setelahnya, ia ditempatkan sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, sebelum akhirnya digantikan oleh Bambang Brodjonegoro.

Namun, bukan berarti Sofyan lantas menganggur.

Pada pertengahan 2016, Sofyan menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. Kali ini, dia turut dipanggil kembali untuk menduduki salah satu kursi menteri pada Kabinet Kerja Jilid II Jokowi-Ma'ruf Amin.

3. Punya latar belakang pendidikan yang keren

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Pria kelahiran 23 September 1953 ini merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1984. Sofyan lalu melanjutkan pendidikannya di Master of Arts in Law and Diplomacy (MAL) pada 1991 dan Master of Arts in Public Policy pada 1989.

Sofyan berhasil memperoleh gelar Ph.D dalam bidang International Financial and Capital Market Law and Policy dari the Fletcher School of Law and Diplomacy Tufts University. Sofyan memulai karier profesional sebagai peneliti.

Dia juga berhasil mencapai karir menjadi Associate Fellow pada Center for Policy and Implementation Studies (CPIS) selama 11 tahun lamanya.

Editorial Team