Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penanganan bencana di Aceh, Sumatra
Konferensi pers update penanganan bencana di Aceh, Sumatra. (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Intinya sih...

  • Separuh wilayah di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara sudah masuk fase rehabilitasi dan rekonstruksi.

  • Ada 7 kabupaten/kota di Aceh, 8 kabupaten/kota di Sumatra Utara, dan 10 kabupaten/kota di Sumatra Barat yang masuk fase transisi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, separuh wilayah di Aceh, Sumatra Barat (Sumbar) dan Sumatra Utara (Sumut) yang terdampak bencana kini sudah masuk pada fase rehabilitasi dan rekonstruksi.

Untuk wilayah Aceh, ada 7 kabupaten/kota masuk fase transisi, 11 kabupaten/kota memperpanjang masa tanggap darurat. Kemudian Sumatra Utara, ada 8 kabupaten/kota masuk fase transisi, 8 kabupaten/kota masih tanggap darurat. Sementara, di Sumatra Barat, ada 10 kabupaten/kota masuk fase transisi, 3 kabupaten/kota masih tanggap darurat.

"Perpanjangan status tanggap darurat ini dimaksudkan agar daerah benar-benar siap sebelum masuk ke fase rehabilitasi dan rekonstruksi," ujar Pratikno dalam konferensi pers penanganan bencana di Aceh, Sumbar, dan Sumut di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (29/12/2025).

Untuk infrastruktur, pemerintah terus mengirimkan bantuan berupa genset, mobil air, hingga sumur siap pakai. Di sektor komunikasi, jaringan telah kembali normal di 14 kabupaten/kota.

"Untuk daerah yang belum pulih, kami tambahkan Starlink. Saat ini kami menambahkan 280 unit sambil terus mempercepat pemulihan jaringan kabel," kata dia.

Di sektor kesehatan, seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dilaporkan telah beroperasi, meski beberapa belum pulih total. Dari 867 puskesmas yang terdampak, tinggal 8 unit yang masih dalam tahap pemulihan. Pemerintah juga mengerahkan dokter spesialis hingga dokter internship untuk trauma healing di daerah terisolir.

Editorial Team