Jakarta, IDN Times - Suara sirine ambulans meraung kencang membawa jenazah korban insiden runtuhnya gedung musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur sejak Minggu (5/10/2025) dini hari.
Musala yang sehari-hari menjadi tempat para santri menunaikan salat dan mengaji di kompleks pesantren, mendadak menjadi sumber duka sejak Senin (29/9/2025). Sudah sepekan peristiwa musala di Ponpes Al-Khoziny ambruk. Tim SAR gabungan terus berjuang membongkar puing-puing beton musala untuk mencari korban.
Di luar sana, orang tua dan keluarga para santri masih berharap anak-anaknya selamat dari reruntuhan puing-puing beton musala.
Terhitung mulai hari Minggu (5/10/2025) pukul 06.30 WIB sampai 12.00 WIB, Tim SAR gabungan menemukan 12 jenazah dan satu lagi bagian tubuh manusia, dari balik reruntuhan bangunan lantai empat musala milik salah satu pondok pesantren tertua di Jawa Timur itu.
Bagian tubuh jenazah itu menggenapi jumlah korban hasil pencarian Tim SAR gabungan hari ini menjadi 37 orang. Angka temuan itu sekaligus mengurangi jumlah korban yang dinyatakan hilang, dan masih dalam pencarian sebanyak 26 orang.
Jenazah paling banyak ditemukan di lantai satu sisi utara musala. Hampir 60 persen lebih reruntuhan dan puing berhasil diangkat dan dibersihkan.
“Yang paling banyak ditemukan ada di lantai satu,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, Minggu (5/10/2025).